TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah sosok AM dan H warga sipil yang terlibat penculikan dan penganiayaan Imam Masykur hingga tewas.
Saat ini pihak kepolisian sudah menangkap enam pelaku yang terlibat pembunuhan Imam Masykur.
Selain tiga anggota prajurit TNI, ternyata ada tiga warga sipil yang terlibat dalam penculikan hingga pembunuhan Imam Maskyur.
Ketiganya yakni AM, H, dan ZS yang merupakan kakak ipar Praka RM.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan bahwa sudah mengamankan tiga warga sipil yang terlibat dalam pembunuhan Imam Masykur.
ZS (kakak ipar Praka RM) pihak yang membawa mobil saat tiga prajurit TNI menculik Imam dari sebuah toko kosmetik yang berada di daerah Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, pada 12 Agustus 2023.
"Yang bersangkutan berperan sebagai driver kendaraan pada saat perbuatan pidana terjadi," ungkap Kombes Hengki Haryadi. Dilansir Kompas.com, Rabu (30/8/2023).
Sementara AM dan H berperan sebagai penadah hasil kejahatan yang dilakukan oleh tiga prajurit TNI tersangka pembunuh dan pemeras Imam.
"Mereka (AM dan H) adalah penadah hasil kejahatan dari kelompok ini," terangnya.
Baca juga: Penampakan Lokasi Sungai Penemuan Jasad Imam Masykur Dibuang, Polisi Sudah Tetapkan 6 Tersangka
Meski demikian, Hengki tak menjelaskan lebih lanjut barang hasil kejahatan apa yang ditadah oleh kedua pelaku.
"Total tiga orang sipil di tahan Polda Metro Jaya terkait kasus ini. Tim Polda Metro Jaya berkolaborasi bersama Pomdam Jaya," jelas Hengki.
Seperti diketahui, pria tewas diduga dianiaya oknum TNI ini berasal dari Aceh desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh bernama Imam Masykur (25).
Adapun motif penculikan pemerasan yang dilakukan ketiga pelaku dengan berpura-pura menjadi aparat kepolisian.
Imam ditangkap dan diculik karena dituding mengedarkan obat-obat terlarang ilegal ditempatnya bekerja.
Imam dimintai tebusan sebesar Rp50 juta, karena tak bisa memberian uang tersebut nyawa Imam menjadi taruhannya.
Korban diperas sebelum disiksa hingga tewas
Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengungkapkan, ketiga oknum TNI itu memeras Imam Masykur karena mengetahui profesinya menjual obat-obatan ilegal.
Baca juga: Isi Percakapan Ibu Imam Diancam Paspampres Dipaksa Kirim Uang Rp 50 Juta Kalau Tidak Anak Dibunuh
Praka RM, J, dan HS akhirnya mengaku menjadi polisi sehingga bisa menculik dan memeras Imam.
"Ya dia sudah mengetahui kalau kelompok ini penjual obat-obatan itu, dan kalau dia diculik, diperas, dia cenderung tidak lapor dengan kepolisian," kata dia.
"Jadi pura-pura jadi polisi bodong, tangkap, terus meminta sejumlah uang buat ditebus," terang Irsyad.
Kronologi Penculikan
Detik-detik penculikan Imam Masykur (25) pemuda asal Aceh oleh oknum anggota Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) berinisial Praka RM diungkap saksi mata.
Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Senin (28/8/2023) saksi mata berinisial B menyebut jika Imam Masykur diculik saat menjaga toko kosmetik di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan pada sabtu (12/8/2023) sore.
Kejadian pada pukul 17.00 WIB terlihat Imam Masykur diseret salah satu pelaku dari dalam ruko kios kosmetik.
Adapun antara korban Imam Masykur dengan pelaku sempat terlibat perkelahian.
"Dia (Imam) posisi kayaknya lagi sholat. Saya sempet denger rampok-rampok. Dia sempet dipiting kan yang orang (pelaku) itu," kata B.
Tak lama kemudian, dua pelaku lainnya menghampiri Imam ketika warga setempat membantu korban.
Kedua pelaku lantas mengadang warga sambil mengaku dibekali surat tugas untuk menangkap Imam.
"Semua orang cuma enggak berani pada melerai karena dia bilang saya bawa surat tugas, bawa map. Cuma saya enggak tahu map itu isinya apa, saya enggak tahu," kata B.
Setelahnya, Imam langsung diborgol dan dimasukkan ke dalam mobil oleh para pelaku.
Itulah saat terakhir kali B melihat Imam dalam keadaan hidup.
Baca berita lainnya di Google News