Berawal saat korban F sedang bermain dengan temanya di dalam kelas.
Lalu, tiba-tiba F langsung dihampiri gurunya berinisial A.
Dikatakannya, A tanpa berbicara F pun langsung ditampar sebanyak 2 kali di pipinya.
Mendapatkan tamparan tersebut membuat F pun langsung terdiam.
Menurut Ferli, harusnya sang guru memarahi saja, jangan langsung main pukul.
"Saya tidak terima pak atas perlakuan gurunya, oleh karena itulah saya melapor kesini, biar gurunya bisa pertanggung jawab atas ulahnya terhadap anak saya," harapnya.
Sementara, laporan korban sudah diterima oleh petugas piket pengaduan Polrestabes, Palembang dan akan ditindaklanjuti oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Porlestabes, Palembang. (Sripoku/Andyka Wijaya)