Tidak punya tempat untuk taruh uang
Viurin mengaku bingung di mana harus meletakkan uang hasil jualan buah tersebut.
Alhasil, karena tempat yang kosong di rumah hanya kulkas, ia pun meletakkan uang tadi di dalam kulkas.
"Bingung naruhnya,” ungkap Viurin.
"Karena di kamar cuman ada kulkas yang berisi beberapa minuman, jadi dimasukkan kulkas saja uangnya," tutur Viurin.
Mengenal Kenduri Muludan di Pasuruhan, Jawa Timur
Dikutip Tribunjogja.com dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU) nu.or.id, berikut penjelasan tentang buah-buahan dalam Kenduri Muludan.
Buah-buahan dalam Muludan biasa diberikan tepat setelah salat isya ditunaikan.
Seluruh jamaah laki-laki akan keluar dari ruang utama dalam masjid, kemudian berbaris membentuk persegi panjang di jerambah masjid yang luas.
Di tengah-tengah barisan tersebut tersuguh berbagai macam buah-buahan yang ditata memanjang berjajar empat, sepanjang sekitar 15 meter lebih.
Sementara itu, jamaah putri berkumpul dan membentuk lingkaran tersendiri di tempat yang dikhususkan untuk mereka.
Sebagaimana yang terjadi di jamaah laki-laki, di tengah-tengah lingkaran jamaah putri juga tersuguh aneka buah.
Baca juga: Isi Konten Meresahkan, Akun Tiktok Selebgram AR Sering Kena Blokir Sebelum Ditangkap Promosi Judi
Setelah semua sudah siap, seorang tokoh masyarakat sekaligus sebagai imam di masjid tersebut akan membuka acara.
Dia akan mengutip beberapa hadist Nabi Muhammad yang menceritakan tentang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dinukil dari kitab Habib Muhammad bin Alwi al Maliki al Makki.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan Mulidud Diba’.
Kitab yang berisi tentang doa selawat dan salam serta cerita tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW yang penuh dengan keagungan.