Yandri belum mau berbicara apakah akan hengkang dari koalisi jika Erick Thohir tak jadi cawapres Prabowo.
Dia meyakini bahwa Golkar dan PKB selaku mitra koalisi pasti sudah paham bahwa PAN menginginkan Erick Thohir menjadi bakal cawapres Prabowo.
Ia mengatakan, PAN sudah sering bertemu dengan Golkar dan PKB untuk membicarakan hal tersebut.
"Tinggal memang ini tinggal ambil keputusan saja, dan perlu dirembukkan secara dari hati ke hati di forum koalisi besar, dan mungkin pada akhirnya kita kembalikan kepada Pak Prabowo, siapa menurut Pak Prabowo yang paling tepat," ujarnya.
Sementara itu, Yandri menegaskan bahwa PAN objektif dalam mengusung Erick Thohir sebagai bakal cawapres.
Ia meyakini bahwa Erick Thohir bisa membawa Prabowo menuju kemenangan di Pilpres 2024.
"Karena peluang untuk menang Pak Prabowo dengan survei Pak Prabowo yang tinggi, Pak Erick tinggi. Kemudian, masih muda, energik, punya prestasi. Saya kira tepat kalau nanti Pak Prabowo ambil Erick Thohir," kata Yandri.
Sebagai informasi, Partai Gerindra, Golkar, PKB, dan PAN kini bersatu mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres.
Masing-masing partai memiliki pilihan bakal cawapresnya sendiri.
PAN mengusulkan Erick Thohir, PKB mendorong Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dan Golkar ingin Airlangga Hartarto yang maju.
Sementara Prabowo mengatakan soal bakal cawapres akan dibahas secara bersama-sama.
Mereka akan mencari sosok yang bisa diterima oleh semua parpol anggota koalisi.
"Pembicaraan tentang cawapres kita sudah sepakat bahwa kita akan terus berdiskusi musyawarah untuk mencari calon yang terbaik yang bisa diterima oleh keempat partai ini," kata Prabowo. (*)
Baca berita menarik lainnya klik TribunSumsel.com