Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah sekitarnya, termasuk di Indonesia.
Kembali kepada persoalan karhutla, berkurangnya curah hujan ditambah perilaku buruk manusia yang mengakibatkan karhutla di Indonesia, termasuk di Ogan Ilir.
Apalagi banyak terdapat lahan gambut di Ogan Ilir yang hampir setiap tahun terbakar.
"Lahan gambut jadi masalah karena merupakan bahan organik yang mudah terbakar. Lalu yang membuang puntung rokok sembarangan juga harus hati-hati, yang nyari ikan, yang berburu, bisa jadi ngidupin api di lapangan. (Api) harus dimatikan," pinta Alue.
Hingga saat ini, pelaku pembakaran lahan di Ogan Ilir belum tertangkap oleh aparat penegak hukum.
Sementara ancaman karhutla masih terus menghantui seiring menuju puncak fenomena El Nino.
"Kebakaran seperti ini 99 persen (akibat ulah) manusia. Hanya 1 persen penyebabnya alam," kata Alue.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News