Sebab Ibu Dian butuh banyak waktu dan persiapan apabila melakukan tes DNA seperti Ibu Siti.
Terlebih selama satu tahun ibu Dian telah merawat bayinya seperti anak kandungnya sendiri.
"Perlu diperhatikan kesiapan mental karena setiap ibu sudah merawat seperti anak kandungnya. Pasti ibu kaget, kecewa, menyalahkan diri sendiri 'kenapa kemarin tidak periksa'. Ada kegalauan besar," jelas Felisitas Kaban.
"Karena kenyataannya kemungkinan besar hasil dari ibu yang satu tidak identik, hasil ibu itu juga kemungkinan tidak identik. Jadi antara mau menerima kenyataan dan antara harus mempersiapkan diri," sambungnya.
Alasan Siti Ingin Segera Tukar Bayi
sebagai ibu Siti mengaku tak bisa mengikhlaskan bayi tersebut.
"Saudara juga bilang udahlah katanya diikhlasin, emang secara lisan ikhlas, tapi batin engga. Tetep kalau malam bertanya-tanya anak saya di mana," ungkapnya.
Kendati demikian, Siti Mauliah sangat berharap anak kandungnya yang tertukar dapat segera kembali kepadanya lagi.
Menurutnya, jika terus merawat anak yang bukan anak kandungnya bayak faktor yang harus dipertimbangkan.
Siti Tak Ikhlaskan Bayi Tertukar
Sementara itu, Siti Mauliah mengaku pihak keluarganya sudah menerima keberadaan sang bayi tertukar di Bogor.
"Kalau keluarga besar mah menerima (keberadaan bayi yang saat ini dirawatnya)," kata Siti.
Meski begitu, sebagai seorang ibu yang memiliki intuisi dengan anak kandung, ia tak merasakan adanya ikatan batin yang terjalin dengan bayinya saat ini.
Walaupun, setiap harinya bayi tersebut dirawatnya seperti anak sendiri.
Setiap harinya, dilubuk hatinya terdalam ia terus mempertanyakan dimana anaknya.