Golkar dan PAN Dukung Prabowo

Partai Besar Teman Koalisi PDIP di Pilpres 2019 Satu Persatu Kabur, 'Banteng Moncong Putih' Bereaksi

Editor: Rahmat Aizullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketum Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan deklarasi dukungan kepada Prabowo Subianto di sela-sela acara penandatanganan kerjasama politik di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).

Terbukti pasangan Jokowi-JK justru mampu memenangkan Pilpres dengan perolehan suara 53,15 persen, sementara Prabowo-Hatta 46,88 persen.

"Karena itu, dalam keyakinan politik kami, kerja cerdas, dan kepedulian tinggi ke akar rumput, kami yakin bisa merebut dukungan rakyat pada pilpres 2024 lebih besar.

Itulah yang akan terus kami pedomani sebagai jalan politik untuk memenangkan Ganjar Pranowo," tegasnya.

Said melanjutkan bahwa PDIP memiliki sejarah panjang sebagai partai yang dididik dan dibesarkan dengan terbiasa dikeroyok secara politik.

"Di masa orde baru kami mengalami hal itu, dan di masa Jokowi JK, begitu pula saat ini," katanya.

Oleh sebab itu, bagi segenap kader PDIP, dia mengingatkan bahwa pernah mengalami pahit getirnya sejarah, sehingga dari pengalaman panjang itu harus memperkuat mental juang.

"Kita harus bisa setegak tegaknya melalui jalan terjal politik, dan dengan begitulah mental juang kita terbentuk," ujarnya.

Dengan berkaca pada jati diri itulah, kata Said, partainya bisa berjalan dan melangkah bersama dengan semangat juang memenangkan Pemilu 2024.

"Kita tidak boleh terlena manisnya kekuasaan, dan melupakan jati diri sebagai partai sandal jepit, sebagai partai yang di sokong oleh barisan pemberani yang terbiasa 'nggetih'," katanya.

Golkar PAN Gabung Prabowo

Berita sebelumnya, Partai Golkar secara resmi memutuskan bergabung bersama koalisi Gerindra dan PKB untuk mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Golkar tak sendirian deklarasi bergabung, dia juga bersama Partai Amanat Nasional (PAN).

Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut keputusan mendukung Prabowo setelah dibicarakan di internal mereka.

Faktor lain, Golkar memilih Prabowo karena kedekatan hubungan dengan bekas Danjen Kopassus tersebut.

"Kenapa Golkar menjatuhkan pilihan ke Prabowo. Tidak lain tidak bukan karena Letnan Jenderal Prabowo lahir dari rahim Partai Golkar," kata Airlangga, dilansir dari Tribunnews.com.

Halaman
123

Berita Terkini