Dinsos Vs Pratiwi Noviyanthi

Fakta Baru Anak Asuh Pratiwi Noviyanthi Dijemput Kemensos, Ada 5 Balita yang Tak Dibawa, Beda Rumah

Penulis: Laily Fajrianty
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pratiwi Noviyanthi dan anak asuhnya yang tak dibawa Kemensos. Ada 5 anak asuhnya tak dibawa Kemensos karena beda kluster

TRIBUNSUMSEL.COM - Polemik Youtuber Pratiwi Noviyanthi dengan pihak pemerintah hingga kini masih bergulir.

Seperti diketahui, pihak dinas sosial mengambil paksa 10 anak-anak asuh dari orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) yang dirawat oleh Pratiwi Noviyanthi, pada Senin (31/7/2023).

Adapun alasan mereka mengambil anak-anak asuh yang dirawat Pratiwi Noviyanthi karena soal prosedur.

Pratiwi Noviyanthi baru-baru ini hadir dalam Youtube Curhat Bang Denny Sumargo, yang menceritakan kisahnya merawat anak-anak asuh, malah diambil pihak yang disebut-sebut dari Kementerian Sosial.

Ternyata diceritakan Pratiwi Noviyanthi, anak asuhnya rupanya masih 'tersisa' lima lagi.

Pasalnya, kelima anak asuh tidak diambil pihak Kemensos lantaran berada di tempat yang berbeda.

Adapun tempat tersebut masih di lokasi yang sama, namun berbeda rumah saja.

"Ini (balita yang digendong Pratiwi) gak dibawa karena ada di rumah yang satunya lagi, kita kan ada dua rumah di satu lokasi cuma beda kluster aja," jelas Pratiwi.

"Yang diambil itu yang 10, yang 5 ada di rumah satu lagi, kan emang kita bagi dua," sambungnya.

Dibawanya 10 anak asuh oleh Dinas Sosial (Dinsos) Tangerang, ternyata berdampak pada psikis Pratiwi Noviyanthi. tangisnya pecah mengaku nyaris gila (ig/pratiwi_noviyanthi/Youtube CURHAT BANG Denny Sumargo)

"Jadi ini gak diambil," tanya Densu.

"Gak," jawab Novi.

"Jadi ini anak yang di rumah berbeda dari waktu pengambilan anak-anak yang lain," tanya Densu lagi.

Baca juga: Temui Titik Terang, Terduga Ibu Asuh Anak Siti yang Tertukar di Bogor Mau Tes DNA Tapi dengan Syarat

Menurut Novi, padahal kelima anak tersebut jaraknya sangat dekat dengan tempat 10 bayi dirawat, namun pihak sosial malah tidak mengambilnya.

"Betul sebenarnya jaraknya dekat banget sih bisa jalan kaki, cuma beda kluster aja," jelas Novi.

"Mereka gak nanya," sambungnya.

"Ini dirawat dari kandungan, jadi ibunya sempat kita rawat di rumah sakit jiwa, sempat juga di yayasan setelah itu dia melahirkan di RSJ, ini anak dari ODGJ," jelasnya.

Novi juga mengatakan setelah anak itu lahir ia sempat menyerahkan kepada keluarga ibu bayi, namun pihak keluarganya tidak sanggup merawat karena faktor ekonomi.

Baca juga: Kabar Terbaru Pratiwi Noviyanthi, Kemensos Akan Kembalikan 10 Anak Asuhnya,Asal Penuhi Syarat Ini

Kendati begitu, Pratiwi Noviyanthi akhirnya merawat anak tersebut hingga kini berusia 1 tahun.

"Anak ini aku serahkan dulu ke keluarganya tapi keluarganya tidak mampu karena faktor ekonomi, akhirnya keluarganya menyerahkan ke kami dan ibunya diambil sama keluarganya tapi anaknya dititipkan ke kami," jelas Novi.

Pratiwi Noviyanthi mengaku sakit hati atas sikap Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang mengambil anak-anak asuhnya di Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan (youtube CURHAT BANG Denny Sumargo)

Namun, jika suatu saat pihak keluarga ibu bayi akan mengambil anak itu, ia akan menyerahkannya.

Ia menegaskan niatnya hanya ingin merawat anak tersebut, bukan mengadopsi.

"Jadi kalau nanti ibunya sudah sehat kembali, anak ini kta kembalikan kapan pun itu, jadi aku bukan adopsi karena aku niat merawat anak hanya untuk merawat aja," tegas Novi.

Baca juga: Alasan Kemensos Ngotot Bawa Anak Asuh Pratiwi Noviyanthi ke Panti Diduga TPPO: Hanya Menyelamatkan

Tangis Pratiwi Noviyanthi Ingat Perjuangan Rawat Anak Asuh

Tangisnya pecah, mengingat telah merawat anak-anak dari ODGJ(orang dalam gangguan jiwa) sepenuh hati.

Namun secara mendadak, pihak Dinsos dan Kemensos Tangerang mengambil paksa anak asuhnya.

"Caranya mereka menurutmu oke atau ga?" tanya Denny Sumargo.

"Gimana ya aku ngejelasinya, kalau aku lebih ke sisi dimana aku mempertahankan anak, aku mempertahankan anak dengan penuh perjuangan dari mereka maaf tidak diakui masyarakat, mereka kotor, aku manusiakan aku bersihkan, aku bawa rawat di rumah sakit jiwa, aku rawat di rumah, bahkan usg sampai lahiran aku temenin," ungkap Pratiwi Noviyanthi.'

Kejadian penjemputan paksa anak-anak asuh oleh pihak pemerintah itu tidak bisa dilupakan hingga semakin membuatnya sakit hati.

Novi yang masih status lajang ini mengaku bisa merasakan menjadi sosok ibu sejak merawat anak-anak asuhnya dengan kasih sayang.

"Dengan mudahnya diambil itu sakit hati banget, jujur aku belum menikah tapi buat aku merasa jadi seorang ibu ketika aku punya anak-anak asuh," jelasnya.

Kejadian penjemputan paksa anak-anak asuh oleh pihak pemerintah itu tidak bisa dilupakan hingga semakin membuatnya sakit hati.

Novi yang masih status lajang ini mengaku bisa merasakan menjadi sosok ibu sejak merawat anak-anak asuhnya dengan kasih sayang.

"Dengan mudahnya diambil itu sakit hati banget, jujur aku belum menikah tapi buat aku merasa jadi seorang ibu ketika aku punya anak-anak asuh," jelasnya.

Disisi lain, Novi menyadari pihaknya belum memiliki izin operasional terkait pengasuhan anak di Yayasan tersebut.

Hingga saat pihak Dinsos menanyakan pemberkasaan bayi yang dirawat, Pratiwi Noviyanthi mengaku tidak bisa menjawab.

"Mereka menanyakan anak ini dari mana, saya jelasin ini ada yang dari Tangerang, Batam, Lubuklinggau, Indramayu," ujar Pratiwi Noviyanthi.

"Dia nanya 'mana buktinya, mereka tanya soal pemberkasan," lanjutnya.

"Disitu saya gak bisa jawab karena tugas saya di lapangan, membantu orang, fokusnya lebih kesitu," ungkapnya.

Ia mengakui persoalan berkas bayi yang dirawatnya memang tidak lengkap.

"Ditanyakan soal pemberkasan jujur aku tidak bisa melengkapi pada saat itu," katanya.

Sebagaimana diketahui, di kediamannya, Pratiwi membangun sebuah yayasan bernama Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan.

Di mana yayasan tersebut merawat bayi-bayi dari orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).

Kini, tercatat total ada 10 anak berusia balita dibawa Dinsos Tangerang ke RSPA (Rumah Sosial Perlindungan Anak) Bambu Apus.

Pratiwi Novinyanthi terus memperjuangkan anak asuhnya agar kembali ke Yayasan yag didirikannya, Rumah Peduli Kemanusiaan.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkini