"Setidaknya kan boleh lah melihat," sambungnya.
Novi mengaku dirinya sama sekali tidak diperbolehkan melihat anak-anak asuhnya tersebut.
"Gak ada," jelas Novi.
Tak hanya itu saja, Novi juga mengatakan bahwa kondisi kedua pengasuhnya berada di panti tertekan ingin minta dikeluarkan dari tempat itu.
"Saya cuma ketemu sama dua pengasuh, dia langsung peluk, nangis minta tolong dikeluarkan, mereka pun di dalam sana tertekan," terangnya.
Baca juga: Kepala Dinsos Terdiam Ditanya Pidana Pratiwi Noviyanthi Rawat Anak ODGJ Terlantar: Gak Bisa Jawab
"Selama di rumah, saya merawat bayi-bayi itu," sambungnya.
"Apa bedanya kamu sama pengasuh kamu itu," sahut Uya Kuya.
"Saya beneran gak tahu, saya gak boleh masuk. Saya bilang saya mau ketemu tetap gak boleh dia bilang harus izin kepada pihak yang berwajib dulu, kita cuma bisa ketemu dengan dua pengasuh saja," jelas Novi.
Lebih lanjut, Novi juga mengaku sangat hancur anak-anak asuh yang telah dirawatnya namun diambil begitu saja.
"Hati yang mana yang gak hancur ketika kita sudah merawatnya, saya cuma punya pendapat dari sini untuk menghidupi anak-anak yang sudah saya rawat, saya gak pernah open donasi minta bantuan, saya gak pernah," terang Novi.
Bahkan ditegaskan Novi dirinya tidak pernah jadi provokator terkait masalah ini.
Ia hanya mengungkapkan sesuai dengan keadaan saat ini.
"Saya mau menjelaskan saya tidak pernah memprovokasi siapa pun, saya cuma live apa adanya keadaan seperti itu ya kita tunjukin," jelasnya.
"Kalau ada yang memberi silahkan, tapi saya gak pernah mengemis donasi terus tiba-tiba diambil setelah perjuangan saya udah sebegitunya merawat mereka dari Linggau, Batam saya ambil dengan transportasi sendiri, gak pernah dapat bantuan dari siapapun gak pernah," bebernya.
"Satu butir nasi aja gak pernah dapat dari dinas sosial, saya gak pernah merasakan," tambahnya.