Arti Kata

Arti Kata Vox Populi, Vox Dei, Istilah Sering Digunakan Dalam Gagasan Demokrasi

Penulis: M Fadli Dian Nugraha
Editor: Abu Hurairah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vox Populi Vox Dei adalah ungkapan dalam bahasa latin kalau diterjemahkan Suara Rakyat adalah Suara Tuhan.

Nilai ini tanpa kebijaksanaan atau minus kehati-hatian akan mengarahkan pada tirani mayoritas sebagaimana dituliskan dalam surat Alcuin," Nec audiendi qui solent dicere, Vox populi, vox dei, quum tumultuositas vulgi semper insaniae proxima sit.

Mayoritas dapat hanya menjadi sekumpulan massa memiliki kehendak tertentu.

Dengan kekuatan massa yang dihitung dari aspek kuantitas, potensi memaksakan kehendak menjadi besar.

Apabila mengacu pada vox populi vox dei, maka sura rakyat ditentukan dengan jumlah suara terbanyak (mayoritas) dapat melahirkan kesewenang-wenangan karena memperoleh legitimasi transendetal yaitu Tuhan.

Bahkan tanpa harus menggunakan legitimasi transendetal, mayoritas dapat menjelma menjadi leviathan (istilah Hobbes) yaitu binatang buas yang dapat memangsa kebebasan manusia.

Mayoritas yang dapat mengatur dirinya sendiri dengan keuntungan mengutamakan individu menjadi bagian dari mayoritas dan mengesampingkan kelompok minoritas yang kalah jumlah dalam perebutan pengambilan keputusan.

Kalau kepala derah terpilih dalam pilkada dengan mekanisme pengambilan keputusan suara terbanyak, ternyata berhasil melahirkan kepala daerah korup.

Apakah kemudian mayoritas merestui kepala daerah menjadi korup.

Demokrasi teranomali karena tercemar politik transaksional menjadikan pilihan publik didasarkan sejauh mana besarnya nilai transaksi diperoleh.

Kedaulatan rakyat belum menyentuh arah substansi, rakyat memilih berdasarkan kualitas personal bukan pengaruh dari citra rapuh dan menyembunyikan karakter busuk atau sejumlah materi yang ditawarkan calon pemimpin berkompetisi.

Pengambilan keputusan dengan mekanisme suara terbanyak masih menjadi keutamaan.

Menjadikan suara mayoritas merepresentasi suara publik terbanyak, kebijaksanaan publik dari hasil kematangan berpikir dalam mengambil keputusan perlu terus diajarkan serta dilatih ke masyarakat.

Menjadi pengalaman meraih kebijaksanaan membutuhkan proses panjang perlu diperhatikan adalah tingkat kelelahan publik terhadap proses panjang.

Karena publik mengalami anti demokrasi dan mengesampingkan demokrasi untuk mencapai kesejateraan.

Keinginan anti demokrasi adalah bahaya terbesar yang harus disadari.

Publik hanya melihat permukaan atau hasil demokrasi yang teranomali, tanpa mau menelusuri faktor kesalahan melekat pada individu yang mudah dirayu.

Baca juga: Prinsip Ekonomi Adalah Apa? Ini Arti dan 10 Ciri-cirinya Menurut Gregory Mankiw

Berita Terkini