TRIBUNSUMSEL.COM - Bakal capres 2024, Anies Baswedan diminta memilih cawapres yang tidak harus punya partai politik (parpol).
Permintaan itu dilontarkan oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem, Ahmad Ali.
Dia meminta bakal capres yang diusung Koalisi Perubahan Untuk Persatuan (KPP) itu tak memilih pendamping karena pertimbangan memiliki parpol.
Baca juga: Soal Cawapres Anies Baswedan Kapan Diumumkan, Surya Paloh Buka Suara
"Kami berharap dia memilih cawapres bukan pertimbangannya karena mempunyai partai, bukan pertimbangannya Anies bisa maju saja," kata Ali, Selasa (1/8/2023), dilansir dari Tribunnwes.com.
Ali mengingatkan Anies Baswedan agar memilih cawapres sesuai dengan tiga kriteria yang telah ditetapkan.
Di antaranya bisa membantu proses kemenangan, menjaga stabilitas koalisi, dan bisa membuat proses pemerintahan berjalan efektif.
Baca juga: Tak Ada Sosok Perempuan, Tiga Besar Tokoh yang Paling Ideal Jadi Cawapres Anies Baswedan Versi LSN
"Kalau kita baca piagam deklarasi Koalisi Perubahan di dalam poin tiga itu sangat jelas bahwa Mas Anies diberikan mandat untuk mencari dan memilih cawapresnya," katanya.
Menurut Ali, cawapres Anies harus bisa mengisi ruang-ruang kosong di wilayah yang dukungan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak maksimal.
Selain itu, dia menyebut cawapres Anies harus bisa membuat koalisi stabil dan tidak boleh standar ganda hingga berpihak kepada salah satu partai.
Baca juga: Soal Cawapres, Anies Baswedan Ngaku Dapat Ilham di Mekkah Saat Ibadah Haji, Siapa Orangnya?
"Ketika Anies sudah memilih Si Fulan untuk menjadi cawapres, maka, Anies harus mampu menjelaskan kepada partai koalisi. Anies harus menjelaskan dengan pendekatan saintifik, indikator-indikator ilmiah," ungkapnya.
Ali menjelaskan Anies memilih cawapresnya bukan sekedar untuk bisa maju di Pilpres 2024, melainkan untuk kemenangan.
"Seseorang dipilih sebagai cawapres bukan pertimbangannya karena mempunyai partai, bukan pertimbangannya Anies bisa maju saja," ucapnya.
Baca juga: Bocoran Cawapres Anies Baswedan, Bakal Mengundang Pro Kontra, Tim 8 Berharap 3 Partai Koalisi Bijak
Ali juga mengingatkan kepada parpol yang tergabung di KPP agar tak menarik dukungan bila kadernya tak jadi cawapres.
"Maka itu pengingkaran terhadap komitmen koalisi, karena sejak awal koalisi ini sudah disepakati setara. Tidak ada ketua kelasnya," tutur Ali.
Ali juga berharap Anies maju satu langkah dalam memimpin KPP, yakni segera membentuk tim pemenangan dan memulai sosialisasi ke masyarakat.
Baca juga: Ternyata Bukan AHY atau Yenny Wahid, Ini Sosok Bakal Cawapres Anies yang Lebih Unggul Versi LSI
Sebab, kata Ali, sejauh ini tiga partai koalisi belum terkonsolidasi dengan baik, seperti ketika Nasdem membawa Anies ke daerah, hanya disambut kader partainya.
"Yang kita mau, Anies dalam setiap perjalanannya didampingi tim koalisi dan diterima di daerah oleh tiga kader partai politik," imbuhnya.
Klik => Berita Lainnya Terkait Pilpres 2024