Surya Paloh Perintahkan Deru Maju DPR RI

Diperintahkan Surya Paloh Maju Caleg DPR RI 2024, Herman Deru Enggan Bersaing Dengan Anak dan Mantu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diperintahkan Surya Paloh Maju Caleg DPR RI 2024, Herman Deru Menolak karena Enggan Bersaing Dengan Anak dan Menantunya

Berikut profil H. Herman Deru SH MM Gubernur Sumatera Selatan Periode 2018 – 2023.

Pria keturunan suku Komering ini merupakan mantan Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur yang menjabat selama dua periode (2005 – 2015).

Selama menjabat bupati, Herman dikenal dekat dengan masyarakat bawah karena kerap mengunjungi desa-desa dan berdialog dengan warganya.

HD juga berhasil meningkatkan kemakmuran masyarakat OKU Timur.

Keberhasilan itu menjadi modal baginya mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Sumatera Selatan dalam Pilkada Sumsel 2018.

Dalam pilkada serentak yang digelar pada juni 2018 itu, HD berpasangan dengan Ir H Mawardi Yahya berhasil mendulang suara terbanyak dan terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan masa bakti 2018 – 2023.

Pasangan itu dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Gubernur Sumatera Selatan di Istana Negara pada 1 Oktober 2018

Herman Deru lahir pada tanggal 17 November 1967 di Belitang dan merupakan anak ke-6 dari 14 bersaudara.

Namanya merupakan akronim dari “Lahir Zaman Orde Baru“. Ia meniti pendidikan di SD Negeri 1 Sidomulyo Belitang.

Setelah itu, Ia melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Belitang kemudian ke SMA Negeri 3 Palembang. Beliau mendapatkan gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Syakyakirti Palembang pada tahun 1995 dan Magister Manajemen dari STIE Trisna Negara pada tahun 2008.

Ia sempat menjadi calon Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) pada tahun 1999 sebelum kalah oleh Syahrial Oesman dengan selisih hanya satu suara saja di DPRD Ogan Komering Ulu. Kemudian, pada Pilkada 2005 Ia maju menjadi calon bupati berpasangan dengan Kholid Mawardi dan diusung oleh PBB-PNBK.

Pasangan ini kemudian keluar sebagai pemenang mengalahkan pasangan dari PDIP Amri Iskandar-Sugiyanto.

Ada julukan unik yang disandang Herman Deru yaitu “Bupati 25”.

Julukan tersebut bukan tanpa alasan karena terkait dengan kebiasaan Herman Deru yang unik menurut takaran cara kerja Bupati pada umumnya dan sangat berbeda.

Ia hanya 2 hari saja kerja di kantor dan 5 hari selebihnya ia gunakan turun ke lapangan, mengunjungi desa-desa, berdialog dengan warga, menyerap berbagai aspirasi dan masalah yang dihadapi warga. Itu pula mengapa Herman Deru lebih suka tinggal di rumah peninggalan almarhum ayahnya, H. Hamzah, di Belitang, ketimbang di rumah dinasnya di Martapura.

Halaman
1234

Berita Terkini