TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Pos pengamatan Gunung Api Dempo (GAD) meminta jalur pendakian Gunung Dempo ditutup sementara setelah erupsi dan hembusan abu vulkanik yang terjadi Selasa (25/7/2023) malam.
Saat ini aktivitas GAD mulai meningkat dengan intensitas hembusan abu vulkanik dan erupsi mulai terjadi.
Pasalnya sebaran abu vulkanik bisa saja membahayakan para pendaki jika mendirikan tenda disekitaran pusat kawah Api Dempo.
Saat erupsi dan hembusan abu vulkanik pada Selasa (25/7/2023) sekira pukul 21.45 WIB abu vulkanik terlempar keatas setinggi 2.000 meter.
Petugas Pos Pengamatan GAD Megian mengatakan, jika pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Regestrasi Gunung Dempo (BRIGADE) untuk sementara menutup jalur pendakian.
"Kami sudah berkoordinasi dengan BRIGADE untuk menutup jalur pendakian sementara sampai kondisi aktivitas Gunung Api Dempo kembali normal," ujarnya.
Baca juga: Istri Nikah Lagi, Elyan Tulis Status Perpisahan di FB, Korban Tewas Ribut Keluarga di OKU
Status GAD sejak awal tahun 2022 berada di level II atau Waspada. Namun saat ini pasca terjadinya erupsi kemarin status menjadi Waspada dengan Rekomendasi.
"Untuk statusnya masih waspada, namun melihat aktivitas erupsi dan hembusan abu vulkanik meningkat maka sementara waktu kawasan puncak Gunung Dempo dan Gunung Apinya cukup berbahaya jika didekati. Pasalnya abu vulkanik bisa mengancam kehidupan manusia yang ada disekitar kawah GAD," katanya.
Saat ditanya apakah dengan meningkatnya aktivitas erupsi dan hembusan abu vulkanik apakah ada potensi status GAD bisa meningkat dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III)? Pihaknya mengatakan hal tersebut butuh banyak faktor.
"Untuk meningkatkan status itu kantor pusat di Bandung. Karena butuh banyak faktor untuk meningkatkan status gunung api tersebut," jelasnya.
Letusan Terbesar Sejak 15 Tahun Terakhir
Sebelumnya, Gunung Api Dempo (GAD) Kota Pagar Alam kembali erupsi. Selasa (25/7/2023) sekira pukul 21.35 WIB GAD memuntahkan magma diiringi dengan hembusan abu vulkanik. Memang saat ini status GAD masih di level II atau Waspada, bahkan status ini sudah sejak awal tahun 2022 lalu.
Petugas Pos Pemantau GAD Wiwitmembenarkan jika tadi malam GAD mengalami erupsi.
"Benar bahkan berdasarkan pengamatan melalui visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 1500-2000 meter dari puncak. Bahkan tampak percikan magma dari puncak GAD," ujarnya.
Bahkan dijelaskan Wiwit untuk pengamatan Kegempaan kemarin terjadi 2 kali gempa Letusan atau Erupsi dengan amplitudo 30-35 mm, dan lama gempa 58-204 detik. Kemudian 2 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-8 mm, dan lama gempa 37-87 detik.