Putri mulai tak mempedulikan kondisi rumahnya sehingga lama kelamaan hancur dimakan zaman.
"Belum lama berapa tahun yang lalu, tahun berapa ya udah hancur, tahun 2015 ibunya meninggal belum (hancur), mungkin mulai 2019 kali ya," ucap Ramlah.
Adapun berdasarkan pantauan di lokasi, rumah Putri kondisinya benar-benar parah.
Rumah reyot itu hampir rubuh, puing-puing berserakan di sana sini, dari halaman sampai ke belakang.
Atap rumah satu lantai tersebut juga hampir rubuh seutuhnya, hanya tersisa separuh di bagian depannya saja.
Saat didatangi, Putri mempersilakan awak media masuk ke rumahnya yang tak pernah dikunci itu.
Pakaian Putri tampak compang camping, rambutnya seperti sudah tak keramas bertahun-tahun.
Bau menyengat lantas menyeruak, menambah miris kondisi bagian dalam rumah Putri yang tampak porak poranda ibarat habis dibombardir penjajah.
Atap rumah hanya menutupi bagian ruang tamu.
Di sisi lain, dari kamar mandi ke kamar tidur di belakang kondisinya tak beratap alias langsung terpapar sinar matahari.
Terlihat juga dari bagian kamar mandi sampai ke kamar belakang lantainya terbuat dari puing-puing reruntuhan rumah.
Adapun kamar tidur di bagian belakang rumah Putri tanpa pintu dan dipenuhi sebuah kasur lusuh serta sofa tua.
Lain lagi di kamar mandi, yang tak kalah memprihatinkan dari ruangan-ruangan lain di rumah itu.
Kamar mandi rumah Putri terdiri dari sebuah bak mandi yang terisi air keruh serta kloset yang sepenuhnya tertutupi batu besar.
Entah bagaimana Putri mandi dan buang air besar sehari-hari dengan kondisi kamar mandi seburuk itu.