"Dia (Rizqi) bilang mau jadi sekuriti, dia enggak mau jadi polisi. Ribet sama enggak punya uang," kata Safrizal.
Kebetulan kondisi fisik Rizqi saat itu tidak prima.
Mudah lelah, fisik lemah, dan tidak bisa berenang.
Dengan "jebakan" bekerja sebagai sekuriti itu, Rizqi lalu menjalani pelatihan mandiri.
Baca juga: Kronologi Anak Driver Ojol Dijebak Ikut Tes Sekuriti Malah Lulus jadi Polisi, Gegara Teman Ayah
Semua dilatih dan dibiayai oleh anggota polisi tersebut, seperti les berenang dan biaya fitness untuk memperkuat fisiknya.
Bahkan, anggota polisi itu memberikan Rizqi asupan susu. Setelah dua bulan menjalani latihan, fisik Rizqi mulai terlatih.
Tubuhnya juga lebih berisi karena sejumlah latihan fisik yang dijalani.
Rizqi yang awalnya berniat menjadi sekuriti, akhirnya memberanikan diri mengikuti tes Bintara.
Berbagai tahapan dijalani hingga akhirnya anak driver ojol itu lulus dan menjadi Bintara Polri.
Sementara, Rizqi mengaku semangatnya sempat naik turun saat mengikuti seleksi penerimaan Bintara.
Terlebih dari 13 kali tahapan, semua dia jalani tanpa didampingi orangtua.
Namun, motivasinya mengangkat derajat keluarga menjadi amunisi penyemangat lulus seleksi.
"Enggak pernah kepikiran jadi polisi sih. Cuma emang karena kondisi keluarga begini, saya ingin membantu orangtua," kata Rizqi.
Orangtua Rizqipun tak bisa membendung rasa bahagia.
Sang ayah, Safrizal (49) bergegas memacu sepeda motornya begitu mendengar kabar putra keduanya, Rizqi lulus menjadi Bintara Polri pada penerimaan gelombang kedua tahun 2023 di Polda Lampung, Kamis (20/7/2023).