Tanah mati
Matinya tanah
Hujan mengguyur
Nasib meluncur
Kapal-kapal berlayar
Sejenak berhenti di tepi selokan
Dari sudut kutemukan mata yang hilang
Semua serba hilang
Hilang semua
Serba
Anak-anak berdesis
Mendongak ke atas
Melihat musuh berbaju hitam
Di manakah malaikat berbaju putih
Lalu anak itu berdongeng
“Siapa menyulap tanah kami jadi kota
Tempat kami berlayar mencari kata
Tempat kami mengirim surat pada Sang Maha Kuasa”
Dari ujung kutemukan suara
Suara-suara demokrasi
Menjunjung martabat dan putih gigi
Ini adalah bukti
Hujan adalah saksi
Tanah kota
Kotanya tanah
3. Anak Hebat Sepanjang Zaman
Dalam gerak ada diam
Dalam diam ada gerak
Seperti kehidupan ini berjalan
Anak hebat sepanjang zaman
Anak hebat peduli zaman
Zaman sudah berubah
Sekarang zaman kids now
Tingkah laku berubah
Sopan santun sudah berubah
Tak ada yang di anggap hebat
Anak hebat sepanjang zaman
Itu mitos belaka
Bukan fakta, namun opini semata
Oh anak bangsa...
Apa nasibmu ?
Apa cita-citamu ?
Semoga kau jadi orang baik dan sukses.
4. Asa Ku
Ayah ...
Ibu ...
Terima kasih telah menjagaku,
merawatku, dan mengasihiku selama ini'
Tidak memarahiku meski ku banyak bermain ...
Banyak berceloteh tak jelas
bahkan sampai mengganggu pendengaran mu
Terima kasih telah membuatku menikmati
masa kanak-kanak yang begitu indah ...
Membiarkan ku mengeksplor dunia baru,
yang bahkan tanpa sadar...
Memberikan ku banyak pelajaran
Ayah ...
Ibu ...
Biarkan cita-citaku melambung tinggi
Menggapai asa yang tak bertepi
Demi membangun sebuah negeri
Negeri tercinta ini