Pembagian Hadits Shahih
Hadits shahih terbagi menjadi beberapa bagian seperti di bawah ini:
Hadis Shahih li dzati: syarat-syarat lima tersebut benar-benar telah terbukti adanya,bukan dia itu terputus tetapi shahih dalam hakikat masalahnya, karena bolehnya salah dan khilaf bagi orang kepercayaan.
Hadis Shahih Li Ghoirihi : hadis tersebut tidak terbukti adanya lima syarat hadis shahih tersebut baik keseluruhan atau sebagian. Bukanlah berarti sama sekali dusta, mengingat masih bolehnya berlaku bagi orang yang banyak salah.
Hadist Hasan
Hadits hasan adalah hadis yang diketahui tempat keluarnya, dan telah mashur rawi-rawi sanadnya, dan kepadanya tempat berputar kebanyakan hadis, dan yang diterima kebanyakan ulama, dan yang dipakai oleh umumnya fukoha’
Menurut Tirmidzi,
Semua hadis yang diriwayatkan, dimana dalam sanadnya tidak ada yang dituduh berdusta, serta tidak ada syadz (kejangalan), dan diriwatkan dari selain jalan seperti demikian, dapat dikategorikan hadits hasan.
Menurut Ibnu Hajar,
Hadis ahad yang diriwayatkan oleh yang adil, sempurna ke-dhabit-annya, bersambung sanadnya, tidak cacat, dan tidak syadz (janggal) maka dia adalah hadis shahih li-dzatihi, lalu jika ringan ke-dhabit-annya maka dia adalah hadis hasan li dszatihi.
Macam-macam Hadits Hasan
Hadis hasan li-dzatih : hadis yang telah memenuhi persyaratan hadis hasan yang telah ditentukan.
Hasan Li-Ghairih : hadis hasan yang tidak memenuhi persyaratan secara sempurna. dengan kata lain, hadis tersebut pada dasarnya adalah hadis dha’if, akan tetapi karena adanya sanad atau matan lain yang menguatkannya (syahid atau muttabi’), maka kedudukan hadis dha’if tersebut naik derajatnya menjadi hadis hasan li-ghairihi.
Hadits Dhaif