seputar islam

Susunan Bacaan Tahlil, dari Doa Pengantar Ila Hadroti hingga Doa Penutup Lengkap dengan Terjemahnya

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Susunan Bacaan Tahlil, dari Doa Pengantar Ila Hadroti hingga Doa Penutup Lengkap dengan Terjemahnya

TRIBUNSUMSEL.COM -- Susunan Bacaan Tahlil, dari Doa Pengantar Al Fatihah hingga Doa Penutup Lengkap dengan Terjemahan.


Tahlilan merupakan salah satu kegiatan keislaman yang akrab dengan kehidupan muslim Indonesia.

Pembacaan tahlil biasa dilakukan oleh masyarakat untuk keluarga ahli musibah, dalam rangka mendoakan jenazah yang baru dimakamkan 1,2,3 hingga 7 hari ke depan.

Selain itu pembacaan tahlil juga kerap dilakukan keluarga yang ditinggalkan, untuk, ahli kubur yang telah lama dimakamkan, dan mendoakan ahli kubur dalam peringatan 40 hari, 100 hari, 1000 atau haul 1 tahun di rumah ahli musibah, atau bentuk kegiatan lainnya.

Kegiatan pembacaan tahlil sering dilakukan oleh jemaah masjid di malam Jumat selepas sholat isya.  Tujuan pembacaan tahlil ini tidak lain dan tidak bukan dalam rangka menghibur ahli musibah sekaligus silaturahmi, dan yang terpenting bertujuan untuk beribadah dan mencari ridho Allah.


Simak susunan bacaan tahlil lengkap dengan latin dan artinya. Mulai dari doa pengantar Al Fatihah hingga doa penutup yang dikutip secara utuh dari Kitab Majmu’ Syarif.

Semoga susunan zikir, tahlil, dan doa tahlil berikut ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Kami juga menyertakan susunan zikir dan tahlil ini dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia agar paham apa yang dibaca dalam doa tahlil.


1. Pengantar Al-Fatihah/ ilha hadroti


اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Artinya:
“Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…”

2. Al-Fatihah.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ

Artinya:

“Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kauanugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kaukabulkan permohonan kami.”

3. Surat Al-Ikhlas (3 kali).

Halaman
1234

Berita Terkini