TRIBUNSUMSEL.COM - Bakal calon presiden (Capres) Anies Baswedan disebut akan segera jadi tersangka korupsi di KPK diduga kasus Formula E.
Dugaan itu diungkapkan Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana dalam hipotesisnya yang diunggahnya di Twitter.
"Anies segera jadi tersangka korupsi di KPK," kata Denny Indrayana, dilihat TribunSumsel.com di Twitter-nya, @dennyindrayana, Rabu (21/6/2023).
Baca juga: Hipotesis Denny Indrayana: Anies Baswedan Segera Jadi Tersangka Korupsi di KPK, Ini Dugaan Kasusnya
Sebelumnya, Anies Baswedan sudah menegaskan bahwa dirinya tidak korupsi dalam proyek Formula E tersebut.
Anies pun mempersilakan untuk melihat semua laporan negara terkait Formula E.
"Tidak, tidak sama sekali, saya tidak melakukan korupsi, dan itu bisa dilihat oleh semua laporan negara," kata Anies dalam tayangan YouTube program 'Kick Andy Double Check', Minggu (18/6/2023) lalu.
Dia menjelaskan manfaat dari pembangunan sirkuit Formula E di Jakarta International e-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara tersebut.
Kata Anies, manfaat yang sangat nyata adalah pergerakan perekonomian yang tidak hanya menyasar level menengah dan atas saja.
"Dan yang meraih manfaat bukan cuma yang level tengah dan atas, justru sampai ke bawah merasakan, jadi pergerakan perekonomian itu luar biasa," katanya.
"Kalau boleh jujur, visibility statisnya pengeluaran kira-kira 450 an (juta), manfaatnya 1,2 triliun, itu visibility, ternyata yang terjadi justru di atas dua kali lipat dari itu, ini adalah satu manfaat ekonomi yang luar biasa," tambah Anies.
Anies menyebut, dalam penyelenggaraan Formula E tahun 2022 lalu, pergerakan perekonomian yang terjadi di Jakarta akibat event tersebut mencapai Rp 2,4 triliun.
"Alhamdulillah sudah terlaksana dua kali, tahun 2022 dan 2023. Kalau yang event 2023 baru dua minggu lalu, hitungan ekonominya belum lihat kita. Tapi yang 2022 kita lihat pemasukan sponsor baik, penonton tinggi, jadi income, revenue, itu menutup cost," ungkapnya.
Anies melanjutkan, dengan adanya event Formula E akan banyak orang datang ke Jakarta, baik warga Indonesia maupun pecinta balapan mobil itu dari berbagai negara di dunia.
"Mereka datang ikut menyaksikan, mereka tinggal di hotel-hotel di Jakarta, kulineran di Jakarta, beraktivitas di Jakarta, itu menggerakkan perekonomian yang luar biasa," katanya.
Anies mengakui, dalam event-event global tentu harus mengeluarkan biaya, namun dirinya mempersilakan untuk membandingkan antara Formula E dengan balapan-balapan yang lain.