Berita Viral

Nasib Anak Wahidin Tukang Bubur Ditipu AKP SW Tetangga Sendiri Alami Depresi, Ayah Ngaku Diteror

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wahidin tukang bubur (kanan) dan ilustrasi polisi (kiri) - Wahidin dan anaknya depresi setelah jadi korban AKP SW, rumah sampai tergadaikan demi setor uang ke AKP SW agar anaknya lulus masuk polisi

TRIBUNSUMSEL.COM - Nasib anak Wahidin tukang bubur yang ditipu AKP SW, kini alami depresi usai batal jadi polri.

Diketahui, kisah Wahidin, tukang bubur di Cirebon, Jawa Barat, ditipu oknum polisi AKP SW eks Kapolsek Mundu di Cirebon menyetor uang Rp 310 juta untuk memasukan anaknya ke polri.

Namun nasib naas yang dialami Wahidin ternyata ditipu oleh oknum polisi AKP SW eks Kapolsek Mundu di Cirebon.

Wahidin dijanjikan anak pertamanya dapat diluluskan menjadi Bintara Polri masa penerimaan tahun 2021 lalu.

Adapun uang ratusan juta itu didapat Wahidin dari menggadaikan sertifikat rumahnya sebagai jaminan karena hartanya sudah dikuras habis.

Namun, anak Wahidin hingga kini tak kunjung menjadi polisi bahkan tak lolos seleksi meski uang sudah disetor.

Penyerahan uang dilakukan sejak dua tahun lalu.

Wahidin bersama Law Firm Harum NS, menggelar pers konfrens di Kota Cirebon pada Sabtu siang (17/6/2023). Mereka menunjukkan bukti dan mengungkapkan fakta fakta dugaan tindakan penipuan yang dilakukan oknum AKP SW, bersama menantunya IPDA D, dan juga Aipda H dan NY. (KOMPAS.COM/MUHAMAD SYAHRI ROMDHON)

Pria yang sehari-hari berjualan bubur itu pun percaya kepada AKP SW karena yang bersangkutan adalah tetangganya.

SW meminta Wahidin menyetorkan uang secara bertahap kepada oknum PNS Mabes Polri berinisial NY.

Akibat kasus tersebut, kini AKP SW sudah jadi tersangka.

Baca juga: Pilunya Wahidin, Tukang Bubur Ditipu AKP SW Tetangga Sendiri, Setor Rp310 Juta, Anak Tak jadi Polisi

Lantas bagaimana nasib anak tukang bubur ini ?

Akibat musibah yang dialaminya ini, Wahidin merasa terus berada di dalam tekanan, termasuk keluarganya.

Sementara itu, anaknya yang dijanjikan masuk Polri, dan gagal akibat tertipu, juga masih merasa depresi.

"Saat ini, yang jadi konsentrasi kami adalah masalah anaknya, masih dalam kapasitas depresi. Sejak berita ini dimuat, dia mengingat kembali dan ditanya-tanya," jelas Eka kuasa hukum Wahidin. Dikutip Kompas.com.

 (KOMPAS.COM/MUHAMAD SYAHRI ROMDHON)

Tak hanya itu saja, bersamaan dengan kasus ini mencuat, sang korban justru mendapatkan teror yang diduga dari oknum polri.

Halaman
1234

Berita Terkini