Berita Viral

Disebut Disersi, Bripka Andry Ungkap Alasan Tak Masuk Dinas, Ngaku Sudah Minta Izin Urus Ibu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sempat dikabarkan menghilang usai curhat di media sosial, Bripka Andry Darmairawan kini kembali muncul mengungkapkan alasan dirinya tidak masuk dinas.

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus anggota Satuan Brimob Polda Riau, Bripka Andry Darmairawan tak terima dimutasi masih menjadi sorotan.

Sempat dikabarkan menghilang usai curhat di media sosial, Bripka Andry Darmairawan kini kembali muncul mengungkapkan alasan dirinya tidak masuk dinas.

Dalam unggahannya, Bripka Andry yang merupakan anggota Brimob Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau menyebut dirinya dimutasi ke Pekanbaru.

Bripka Andry menjelaskan tentang riwayat proses Pelaporan yang telah ia jalani.

Baca juga: Bripka Andry Tak Terima Disebut Tak Berkontribusi di Kesatuan: Makanya Saya Bongkar Loyalitas

Bripka Andry sempat menemui Dansat Brimob Polda Riau untuk meminta pertimbangan terkait mutasinya.

"Setelah saya kembali dari menghadap Bapak Dansat Brimob Polda Riau di hari Selasa tanggal 07 Maret 2023, sekira jam 17.00 wib sampai jam 18.00 wib. Ibu saya jatuh sakit." kata Bripka Andry dalam unggahan Facebooknya AnDrimob Svt Riau, Rabu, (7/6/2023).

Pada 8 Maret 2023, Bripka Andry mengaku teklah melapor kepada Iptu Adlis selaku Perwira di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau meminta izin untuk mengurus ibunya yang sedang sakit.

Adapun izin tersebut disampaikan Bripka Andry melalui via pesan WhatsApp pukul 06.26 WIB, dengan isi chat:

" Selamat Pagi Komandan
Mohon Ijin
Andry Ijin Tidak Hadir Kedinasan Karena Mengurus Ibu Kandung Sakit.
Mohon Ijin ".

Dan dibalas beliau,
" Y ndri.." ujar Bripka Andry dalam bunyi pesan.

Namun Bripka Andry dikejutkan dengan kabar jika ia dimutasi demosi, atau pindah ke jabatan yang lebih rendah, tanpa alasan yang jelas.

Baca juga: Bripka Andry Tak Terima Disebut Tak Berkontribusi di Kesatuan: Makanya Saya Bongkar Loyalitas

Kemudian, Bripka Andry melapor ke No WhatsApp Kapolda Riau yang ia dapat dari Tiktok Layanan Presisi Kapolda Riau pada hari Minggu, 2 April 2023.

Anggota Satuan Brimob Polda Riau ini mengungkapkan alasan dirinya tidak sanggup menjalani mutasi karena gaji yang diterima kerap dipotong perbulan.

Ia juga menyampaikan beberapa kali izin tak masuk karena mengurus sang ibu yang sakit.

" Kepada :
Yth. Bapak Kapolda Riau
Selamat Sore Jenderal
Mohon Ijin Menyampaikan,
Saya Bripka Andry Darma Irawan, S.A.P Yang Baru Beberapa Minggu Dimutasi Demosi Tanpa Melalui Proses Sidang Disiplin.
Mohon Ijin Jenderal,
Saya Tidak Sanggup Menjalani Mutasi Karena Gaji Saya Sudah Dipotong Bank Sejak Bulan Maret 2022 Dengan Potongan Rp.4.974.300 Perbulan Yang Mana Pinjaman Tersebut Atas Ijin Danyon Saya.
Kemudian Saya Juga Menjaga Ibu Kandung Saya Yang Sedang Sakit Komplikasi.

Ia pun menyampaikan keluhannya menemui Dansat Brimob, Andry juga menjelaskan bahwa dirinya sudah melaksanakan semua perintah dari Danyon.

"Saat itu, Komandan Satuan Brimob Polda Riau Kombes Ronny Lumban Gaol mengatakan, 'Kamu gak ada salah, kamu terlalu lama di sana, terlalu nyaman dan kamu tidak ada kontribusi kepada satuan'," tulis Andry.

Adapun, Bripka Andry menyampaikan kerap dimintai komandan batalyonnya, Kompol Petrus H Simamora untuk mencari uang ratusan juta di luar tugas.

"Setelah mendengar penjelasan itu, saya menyampaikan, 'Mohon izin komandan, saya sudah melakukan semua perintah Danyon saya, dari pengajuan proposal pembangunan polindes ke Pemda Rohil dan sudah terbangun klinik tersebut di kantor Batalyon.

Selain itu, saya juga diminta mencarikan uang dari luar oleh Danyon dan sudah saya setorkan sebesar Rp650 juta ada bukti-bukti transfernya'. Beliau menjawab, 'Saya tidak ada menerima uang tersebut. Sekarang kamu pulang dan jalani mutasi ke Pekanbaru'," tulis Andry.

Bripka Andry Darma Irawan Setor Uang Ratusan Juta ke Kompol Petrus Sang Komandan, Salah Satu Bakal Dipakai Untuk Ini (kolase/Tribunbengkulukolase/AnDrimob Svt Riau)

Sampai Februari 2023, Bripka Andry mengaku sudah mengirimkan uang Rp650 juta ke rekening pribadi Kompol Petrus. Ia pun menyimpan bukti transfer uang yang sudah ia kirimkan.

Uang tersebut didapatkan Andry melalui pinjaman dari bank.

"Saya Setor ke Rekening Pribadi Danyon Dengan Total Rp. 639.000.000.
Mohon Ijin Ada Bukti-bukti Transfer Ke Rekening Pribadi Danyon.
Mohon Ijin Jenderal,
Dengan Memutasi Saya Kepekanbaru,
Sama Saja Dengan Menghancurkan Kehidupan Saya Dan Istri Serta Anak-anak Saya." serunya.

"Dengan Keadaan Tanpa Gaji Yang Mana Pinjaman Bank Saya Gunakan Juga Untuk Mendahulukan Permintaan Danyon Saya." sambungnya.

Padahal, disebut Bripka Andry, ia dan keluarga masih tinggal di perumahan BTN yang mana masih kredit dengan biaya Rp.1.400.000 perbulan selama 12 Tahun lagi.

"Biaya Hidup Kami Didukung Oleh Toko Pakaian Istri Saya Dirumah Dan Warung Nasi Ibu Kandung Saya." katanya.

Lebih lanjut, Bripka Andry dihubungi oleh Paminal Propam Polda Riau dan diminta untuk bertemu untuk menindaklanjuti laporannya.

Bripka Andry menjalani pemeriksaan Paminal Propam Polda Riau, Pekanbaru pada 3-12 April 2023.

Pada 18 April 2023, Bripka Andry menerima pesan WhatsApp dari IPDA Hengki Damanik selaku Provost Sat Brimob Polda Riau tentang surat panggilan dari Paminal Polda Riau.

Selama menjalani pemeriksaan, Bripka Andry membongkar aksi atasannya yang meminta mencarikan uang untuk disetorkan.

"Dari awal pemeriksaan berjalan, saya diminta untuk membongkar semua yang saya ketahui tentang Batalyon B Pelopor.
Sehingga saya pun menceritakan semua yang saya ketahui.
Karena itu keluarga saya merasa khawatir dengan keselamatan saya.
Sehingga kami menunggu apa hasil dari proses pemeriksaan Paminal Propam Polda Riau.
Berjalan waktu, saya juga belum dapat informasi tentang hasil laporan saya." ungkana.

Baca juga: 8 Orang Diperiksa, Buntut Pengakuan Bripka Andry Anggota Brimob Setor Uang Rp650 Juta ke Komandan

Usai membongkar aib komandannya, Bripka Andry sampai saat ini belum masuk dinas, terhitung lebih kurang tiga bulan.

Kepada Kompas.com, Bripka Andry engaku bukan tidak mau masuk dinas, tetapi khawatir setelah membongkar rahasia komandannya itu.

Sempat dikabarkan menghilang usai curhat di media sosial, Bripka Andry Darmairawan kini kembali muncul mengungkapkan alasan dirinya tidak masuk dinas. (facebook/AnDrimob Svt Riau)

"Bukan saya tidak mau masuk dinas, tapi ibu, istri, dan keluarga saya khawatir setelah membongkar ini. Ibu saya menahan saya untuk jangan masuk dinas dulu. Coba cari perlindungan dulu," kata Andry.

Andry mengaku, sudah mendatangi Propam Mabes Polri dan juga Lembaga Perlindungan Saksi dan korban (LPSK) di Jakarta untuk mencari perlindungan.

"Saya sama ibu sudah ke Jakarta menjumpai LPSK dan Propam Mabes Polri. Namun, waktu ke Propam Mabes Polri itu hari libur, sehingga tidak dapat berjumpa. Kalau di LPSK saya diterima dan ada bukti tanda terimanya," sebut Andry.

Selain mengurus masalah yang ia hadapi, Andry mengaku sedang fokus mengurus ibunya yang sedang sakit.

Buntut pengakuan Bripka Andry, Bid Propam Polda Riau langsung mencopot jabatan Kompol Petrus.

Kompol Petrus merupakan Komandan Batalyon Maggala Polda Riau yang menjadi sasaran curhatan Bripka Andry.

Sebelumnya, sempat terkuak dugaan alasan Kompol Petrus meminta dicarikan Dana ke Bripka Andry Darma Irawan.

Salah satunya adalah untuk membeli lahan, keperluan ke Jakarta dan Ulta Batalyon hingga persiapan Sertijab dan lain sebagainya.

Hal itu diduga dilakukan Kompol Petrus, sebelum Bripka Andry Darma Irawan dimutasi yang menjadi penyebab dirinya curhat ke media sosial.

Dalam screenshoot chat yang dibagikan Bripka Andry Darma Irawan. Tampak jelas anggota Brimob ini beberapa kali dimintai uang oleh Kompol Petrus.

Bidang Propam Polda Riau juga mendalami pengakuan Bripka Andry Darma Irawan terkait dirinya diperas Kompol Petrus.

Curhatannya itu viral di media sosial, Bripka Andry Darma Irawan juga menyertakan bukti chat antara dirinya dan Kompol Petrus dan bukti transfer ke rekening pribadi atasannya tersebut.

Bid Propam Polda Riau hingga saat ini masih mendalami postingan curhatan Bripka Andry Darma Irawan tersebut.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkini