Bayi Ditemukan di Palembang

Bayi Ditelantarkan Hingga Dikerumuni Semut Kini Diundang Kapolda Sumsel, Diadopsi Pasangan Polisi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen pertemuan Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo dengan bayi ditelantarkan dan orang tua barunya pasangan polisi Ipda Hendry Prayudha dan Ipda Arinni Yulia

TRIBUNSUMSEL,COM - Bayi laki-laki berusia 1 tahun yang viral ditelantarkan sang ibu di pinggir jalan hingga tertidur dikerumuni semut kini diundang secara langsung oleh Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo, Senin (5/6/2023).

Dalam momen ini, Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo mengundang bayi laki-laki berinisial RA (1) tersebut bersama orang tua barunya yang juga anggota polisi Ipda Hendry Prayudha dan Ipda Arinni Yulia untuk makan bersama.

Hal ini diketahui dari postingan di akun instagram @pujiandesti yang memposting momen kebersamaan tersebut.

"masyaAllah adek adit otw sama oma opa ke Polda Sumsel diajak Kapolda Sumsel makan bersama ya nak," tulis akun instagram @pujiandesti di postingan stories.

Baca juga: Pengorbanan Siti Rawat Sha Wang Anak Disabilitas Mantan Majikan, Ibu 15 Tahun Tak Pulang dari Taiwan

Masih dalam postingan yang sama, terlihat kehangatan dalam makan bersama tersebut.

RA terlihat tertawa riang lepas saat digendong oleh Irjen Pol A Rachmad Wibowo.

Dilengkapi dengan sesi foto bersama, bayi itu nampak mudah akrab dengan orang-orang yang baru dikenalnya.

Diadopsi Pasangan Polisi

Diketahui, RA (1) kini diadopsi pasangan perwira polisi Ipda Hendry Prayudha dan Ipda Arinni Yulia yang bertugas di jajaran Polda Sumsel.

Sebelumnya, RA ditelantarkan sang ibu dengan diletakkan begitu saja di trotoar depan SPBU Tangga Takat Palembang, Jumat (2/6/2023).

Di pinggir jalan, RA tidur dibalut kain dan mukena dengan tubuh yang sudah dikerumuni semut.

Belakangan terungkap, Weni Agustin (35) yang merupakan ibu RA ternyata sudah 2 kali menelantarkan anaknya itu dengan cara yang sama.

Abdul Hamid (58), ayah Weni Agustin yang juga kakek dari bayi RA mengungkapkan, putrinya tersebut adalah pasien rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar Palembang.

Kata Hamid, kondisi jiwa Weni Agustin mulai terganggu sejak anak keduanya meninggal dunia.

"Jadi dia seperti itu sudah sejak tahun 2018 sejak anak ke duanya meninggal dan tak lama dari itu ibunya meninggal," ujarnya saat memenuhi pemanggilan ke Polda Sumsel, Jumat (2/6/2023).

Atas hal tersebut, keluarga sepakat menyerahkan RA ke pasangan suami istri Ipda Hendry Prayudha dan Ipda Arinni Yulia yang sudah menolong bayi itu saat ditelantarkan di depan SPBU Tangga Takat.

Ipda Hendry Prayudha dan Ipda Arinni Yulia juga sangat senang dan bersyukur dengan hal itu.

"Bersyukur ya pastinya, dan ada kemungkinan nanti untuk namanya juga akan kami ganti, karena pas menemukan tadi kami ngga tau namanya dan kami kasih nama dia tadi Muhammad Rizky," kata Ipda Arinni Yulia.

Pada saat penyerahan tersebut, terlihat Wenni beberapa kali menciumi anaknya dan mengajak anaknya bermain.

Kronologi

Inilah kronologi Ipda Hendry Prayudha anggota Ditreskrimsus Polda Sumsel yang menyelamatkan bayi diduga ditelantarkan seseorang di depan SPBU Tangga Takat Palembang, Jumat, (2/6/2023) pagi.

Saat ditemukan bayi laki-laki yang diperkirakan berusia 1 tahun ini sedang tidur dengan dikerumuni semut di trotoar dekat SPBU Tangga Takat.

Awalnya bayi itu ditemukan oleh dua ibu-ibu yang sedang berada di dekat SPBU Tangga Takat Palembang.

Ipda Hendry Prayudha dan istrinya yang sedang lari pagi melewati SPBU Tangga Takat tiba-tiba dipanggil oleh kedua ibu-ibu tersebut.

"Tadi itu saya sedang lari pagi bersama istri saya, terus pas di depan SPBU itu dipanggil dua ibu-ibu yang ngasih tahu kalau ada balita yang ditinggal gitu aja, terus akhirnya kami lihat," ujar Ipda Hendry Prayudha yang dititipkan bayi itu setelah ditemukan, Jumat (02/05/2023)

Setelah dicek betapa terkejut dan kasihan, balita tersebut dikerumuni semut dan hanya ada dot air putih yang sudah habis isinya diletakkan di sebelah bayi itu.

Bayi itu tertidur dengan beralas kain hitam berselimut mukena warna cokelat di trotoar jalan.

Saat ditemukan dia menggunakan kaos merah dengan gambar bis tayo dan celana pendek warna biru.

Tak hanya itu, aroma dari balita tersebut juga tercium bau pesing karena Pampers yang dia kenakan sudah dalam keadaan penuh.

"Kami bawa ke rumah terus kami bersihkan dia tadi, pas kami bawa itu dia masih tidur. Terus pas sampai di rumah dia bangun dan sempat menangis tapi setelah itu dia diam dan bermain dengan anak-anak kami," bebernya.

Saat ini balita tersebut hendak dibawa ke rumah sakit untuk di cek kesehatannya dan menurut Hendry sementara ini anak balita tersebut akan dibawa ke rumahnya.

"Sekarang ini udah ada kurang lebih 20 orang yang mau mengadopsi anak ini tapi kami belum mau terima, kami cek dulu dan pastikan dulu ini siapa ibunya," katanya.

Saat ini anak kandung dari Hendry juga sayang terhadap balita yang baru ditemukan itu, bahkan anaknya tidak mengizinkan jika balita tersebut diadopsi oleh orang lain.

Kondisi balita yang sempat dibawa ke Polda Sumatera Selatan ini juga terlihat ada bentol-bentol warna merah di sekitaran kakinya karena gigitan semut pada saat di temukan.

Tak hanya itu tambah Hendry balita itu juga sudah bisa merangkak dan giginya juga sudah lumayan banyak pada saat dibawa ke Polda Sumsel.

Sementara itu Hendry juga membeberkan bahwa pada Jumat (02/05/2023) sekira pukul 06.00 wib, berdasarkan keterangan dari salah satu wanita yang menemukan balita itu Cik Awa mengatakan ada seorang wanita yang membawa balita tersebut turun dari angkot Plaju warna merah.

"Jadi tadi katanya ada ibu-ibu yang turun dari angkot merah dan meletakkan bayi ini di trotoar, terus wanita itu nyebrang dan sempat makan nasi gemuk katanya. Setelah makan itu, wanita tersebut kembali melihat anaknya yang ada di trotoar itu namun setelahnya ditinggal begitu saja," tutupnya.

 

 

Berita Terkini