Berita OKI

Ribuan Ikan Patin Mati Mendadak di Sungai Komering OKI, Penangkar Sampai Merugi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu penangkar ikan bernama Arahman (50) saat tengah membuang bangkai ikan di kolam miliknya pada Rabu (31/5/2023).

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Ribuan ikan patin mati mendadak di sejumlah penangkaran di sungai Komering Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Dalam beberapa waktu belakangan, ribuan ikan patin mati di Desa Arisan Buntal, OKI mendadak setiap harinya.

Seperti pantauan Tribunsumsel.com di Desa Arisan Buntal, Kecamatan Kayuagung bangkai ratusan ikan telah mengambang di tepi kolam dan sudah membusuk serta mengeluarkan aroma tak sedap.

Salah satu penangkar ikan bernama Arahman (50) merasakan rugi cukup tinggi, lantaran kondisi ikan yang mati mendadak terjadi sejak seminggu terakhir.

"Meski ikan yang mati tidak bareng, tetapi rata-rata perhari ribuan ekor ikan mati yang tersebar di beberapa kolam penangkaran miliknya," ujarnya saat ditemui pada Rabu (31/5/2023) pagi.

Baca juga: Suami Enggan Penjarakan Nakes Puskesmas Pauh Meski Istri dan Bayinya Meninggal, Ungkap Alasan Haru

Dikatakan lebih lanjut, ia telah membuka usaha penangkaran sejak 2 tahun terakhir. Meskipun tahun lalu juga terdapat fenomena serupa, tetapi tidak begitu parah seperti sekarang.

"Kalau tahun lalu kejadian ikan mati mendadak ini cuma berlangsung beberapa hari saja dan tidak begitu banyak jumlahnya mungkin perhari cuma puluhan saja," jelasnya.

"Tetapi kali ini ikan yang ditemukan mati pagi dan sore hari bisa ratusan masing-masing kolamnya," imbuhnya.

Dimana saat ini Arahman memiliki kolam penangkaran sebanyak 15 petak yang masing-masing kolam disebar 5.000 bibit ikan nila. Jadi total keseluruhan bibit yang ditabur mencapai 45.000 ekor.

"Total dalam seminggu terakhir sekitar 7.000 ekor yang ditemukan mati mendadak. Semisal kejadian berlangsung selama satu bulan, bisa-bisa habis modal saja dan rugi puluhan juta," ujarnya, tidak dapat berbuat apa-apa.

Disampaikannya, sebagian penangkar ikan nila, patin, lele dan toman yang tersebar mulai dari Kecamatan Kayuagung sampai Kecamatan Sp Padang banyak yang merugi akibat kematian ikan secara mendadak.

Saat ditanya apa yang menjadi penyebab. Arahman menyebut kejadian ikan mati mendadak seperti ini diduga akibat tingkat Ph (keasaman) air sungai Komering yang meningkat.

"Dugaan kami kondisi air kadar pH nya tinggi sehingga mengeluarkan zat asam. Sehingga membuat daya tahan ikan menjadi menurun dan cepat mati," ujarnya, sesuai pengalaman tahun-tahun lalu.

Akibat banyaknya bibit ikan yang mati. Ia harus menderita kerugian kurang lebih Rp 5.000.000 rupiah.

"Tidak adalagi untung yang ada rugi terus. Karena setiap hari bisa ratusan ikan yang ditemukan sudah mengambang dan membusuk," pungkasnya.

Berita Terkini