Allah ada tanpa tempat dan tanpa arah. Dia bukan benda yang tersusun dari bagian-bagian. Dia tidak berbentuk atau berukuran.
Dia bersifat dengan segala sifat kesempurnaan yang layak baginya dan Mahasuci dari segala sifat yang menunjukkan kekurangan dan kelemahan. Allah SWT menegaskan tentang Zat-Nya:
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (الشورى: ١١)
Artinya: "Tidak ada sesuatu apa pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat," (QS asy-Syura: 11).
Rasulullah SAW bersabda:
لَا فِكْرَةَ فِي الرَّبِّ (رَوَاهُ الدَّارَقُطْنِيُّ فِي الْأَفْرَادِ وَالْبَغَوِيُّ فِي تَفْسِيْرِهِ)
Artinya: "Tuhan tidak dapat dibayangkan," (HR ad-Daraquthni dalam al-Afrad dan al-Baghawi dalam Tafsirnya).
Ma‘âsyiral muslimîn hafidhakumullâh
Syekh Abdul Qadir al-Jilani dalam kitab al-Fath ar-Rabbani:
اِنْفُوْا عَنْهُ مَا لَا يَلِيْقُ بِهِ، وَأَثْبِتُوْا لَهُ مَا يَلِيْقُ بِهِ
Artinya: "Sucikan Allah dari sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya dan tetapkan bagi-Nya sifat-sifat yang layak bagi-Nya."
Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani dalam kitab Nur azh-Zhalam ‘ala ‘Aqidat al-‘Awamm menyatakan:
وَكُلُّ مَا خَطَرَ بِبَالِكَ مِنْ صِفَاتِ الْحَوَادِثِ لَا تُصَدِّقْ أَنَّ فِي اللهِ شَيْئًا مِنْ ذٰلِكَ، وَلَيْسَ لَهُ مَكَانٌ أَصْلًا
Artinya: "Dan semua yang terlintas dalam benakmu yang berupa sifat-sifat makhluk, jangan percaya bahwa terdapat pada Allah salah satu dari sifat-sifat makhluk tersebut. Allah sama sekali tidak menempati suatu tempat."
Ma‘âsyiral muslimîn hafidhakumullâh,