TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Dua rumah warga Jalan H Faqih Usman, kelurahan I ulu kecamatan Seberang Ulu 1, Kota Palembang, Sumsel yang hangus terbakar, Jumat (19/5/2023) petang.

Warga pemilik rumah yang menjadi korban kebakaran di 1 Ulu mengaku saat ini sangat membutuhkan bantuan terutama pakaian. 

Hal ini diungkapkan Anggi selaku korban juga ketua RT wilayah tersebut.

Anggi menyebut saat ini mereka membutuhkan tempat tinggal karena baik rumah dan harta di dalamnya sudah hangus terbakar.

"Kemarin sudah ada bantuan dari Dinas Sosial Provinsi dan PMI Provinsi. Kami kemarin mendapat bantuan berupa sembako dan terpal, namun kalau untuk pakaian itu belum ada," ujarnya, Sabtu (20/05/2023).

Anggi mengungkap saat ini pihak korban meminta uluran tangan dari pihak pemerintah agar mendapat bantuan, lebih lagi bantuan pakaian.

"Di sini juga kan banyak anak kecil jadi lebih membutuhkan pakaian dan tempat tinggal. Karena sekarang kami untuk tempat tinggal itu dengan tetangga dan untuk masak memasak itu kami buat dapur darurat di bawah jembatan," bebernya.

Baca juga: Cerita Pedagang Pempek Sepeda Ungkap Berkah Ganjar Pranowo ke Palembang, Dagangan Ludes Terjual

Sedangkan dari penuturan Mgs A Karim kondisinya saat ini masih syok karena rumah yang dia tempat bersama keluarga besarnya hangus terbakar.

"Syok banget, dan ngga tau lagi harus seperti apa. Semuanya hangus terbakar ngga ada sisa," katanya.

Tak hanya itu terlihat di pinggir jalan beberapa orang laki-laki dengan menggunakan kardus bertuliskan bantuan kepada korban kebakaran yang diulurkan kepada orang-orang yang lewat di jalan tersebut.

Api dari Kamar 

Kebakaran menghanguskan dua rumah dan empat warung yang berada di jalan H Faqih Usman, kelurahan I ulu kecamatan Sebrang Ulu 1, Kota Palembang, Jumat (19/05/2023) sekira pukul 15.30 WIB.

Kebakaran di Jalan H Faqih Usman ini pertama kali disadari oleh salah seorang pemilik rumah yang melihat adanya kepulan api besar dari salah satu kamar.

Kepanikan langsung melanda warga sebab kebakaran terjadi di kawasan padat penduduk.

Anggi, salah satu korban yang rumahnya terbakar mengatakan, saat kejadian dirinya sedang berada di warung membeli minuman.

"Tadi saya pulang dari beli es di depan nah pas pulang lihat rumah udah ada api," katanya.

Kata Anggi, api diduga berasal dari rumah milik MGS A Karim tepatnya di salah satu kamar rumahnya.

"Nah pas kejadian masih ada paman saya (A Karim) di dalam sedang tidur tapi Alhamdulillah dia ngga kenapa-kenapa," tambahnya.

Menurutnya api berasal dari dekat kamar milik A Karim yang berada di lantai dua.

"Jadi tadi paman saya lagi istirahat di kamarnya dan di situ tiba-tiba muncul api, dan dia sangat syok banget lihat kepulan api yang sudah sangat besar di kamarnya" bebernya.

Tak ada yang bisa Anggi selamatkan dari peristiwa kebakaran ini.

Dia kehilangan harta benda dan rumah.

"Habis semua harta benda saya, di dalam ada berkas-berkas dan surat penting semua hangus terbakar dan perhiasan juga ikut terbakar," ucapnya.

Diketahui, sepuluh keluarga ini yakni rumah waris milik MGS Abdul Roni yang sudah meninggal dan di huni oleh MGS Karim (50), Andre (46), MGS Toyib (43), A Rasik (34), Masyur (65) , MGS Abdullah (60), MGS Ujang (43) dan rumah milik Hasani (70).

Warung yang ikut terbakar yakni warung milik MGS Toyib, Andre, A Rasik dan pengontrak warung Darul Kutni.

"Nanti rencananya kami akan buat posko untuk istirahat kami sementara karena ngga ada keluarga di sini," katanya.

Dalam hal ini sebanyak 30 orang termasuk juga anak-anak yang menjadi korban akibat dari kebakaran yang terjadi.

Tak hanya itu terjadinya kebakaran ini mengakibatkan jalanan macet karena banyak warga yang melambatkan laju kendaraannya karena ingin mengabadikan peristiwa ini.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel