TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG-Aksi kader Partai Golkar sawer uang di Kantor KPU Sumatera Selatan (Sumsel) pada Sabtu (13/4/2023), viral di media sosial.
Sawer uang itu dilakukan setelah Partai Golkar mendaftarkan bakal calon legislatif (bacaleg) di Pemilu 2024.
Atas kejadian ini, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) provinsi Sumsel, meminta pihak- pihak terkait untuk saling menjaga marwah lembaga dan organisasinya.
Minta peserta Pemilu tidak menciderai dengan aksi tidak terpuji.
"Bawaslu mengimbau, agar peserta pemilu maupun penyelenggara pemilu, dapat menjaga marwah penyelenggaraan pemilu dengan asas adil, proporsional, jujur, profesional dan jangan menimbulkan tindakan yang dapat menimbulkan keresahan publik, " kata anggota Bawaslu Sumsel Ahmad Naafi, Minggu (14/5/2023).
Selain itu peserta pemilu diminta menjaga zona integritas di KPU provinsi Sumsel serta Wilayah bebas korupsi, kolusi dan nepotisme.
"Kami meminta agar KPU Sumsel menjaga wilayah berintegritas yang bebas KKN, hindari tindakan provokatif yang dapat menimbulkan keresahan publik karena dilakukan di kantor KPU Sumsel."
"Begitupula peserta Pemilu hindarkan tindakan yang bisa melanggar asas- asa serta etika penyelenggaraan pemilu,"ujar mantan jurnalis ini.
Dalam video yang beredar, beberapa kader Golkar tampak memenuhi kantor KPU Sumatera Selatan (Sumsel) pada Sabtu (13/4/2023).
Tampak sejumlah orang membagikan uang dan sambil menari.
Salah seseorang tampak berputar sambil membagikan uang dan disambut oleh beberapa orang lainnya yang menggunakan baju loreng.
Pria itu sendiri adalah Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Sumsel Kms Umar, dan ia mengaku hal itu adalah spontanitas yang dia lakukan kepada kader dan pemain angklung.
"Jadi kejadiannya saat keluar dari gedung, kawan- kawan seniman anggklung main di dengan sangat antusias menghibur yang ada di sekitar, dan secara spontan saya memberikan tips ke pemain angklung, " kata Kms Umar saat dikonfirmasi, Minggu (14/5/2023).
Dede sapaan akrab Kms Umar tak menyangka aksinya itu menjadi viral, karena tidak ada niatan lainnya jelang pemilu 2024 ini mengingat semua internal, dan dirinya memohon maaf.
"Hal ini sebagai apresiasi kepada seniman angklung, tidak ada maksud dan tujuan lain. Ini ke khilafan karena spontanitas apresiasi ke pemain angklung, seperti halnya kalau lagi makan di restoran, ada yang main kita kasih itu saja. Jadi secara pribadi saya mohon maaf, kalau hal tersebut jadi viral dan yag ada di sekitar pun semua internal, " tukasnya.