Tak hanya itu saja, kaos warna putih kaos yang dikenakan Iqbal juga tampak sudah kusam.
Polisi yang kebetulan melihatnya bernama Kompol Alvin spontan terenyuh dan bertanya kepada Iqbal.
Dalam percakapan itu, Kompol Alvin menanyakan nama dan pekerjaan orang tua Iqbal.
"Namanya siapa?," tanya Alvin.
"Muhammad Iqbal pak," jawab remaja tersebut.
"Iqbal, kenapa bajunya sobek?," lanjut Alvin penasaran.
Pertanyaan tersebut membuat Iqbal tampak sedikit gugup. Mungkin dipikirannya, ia akan dimarahi karena mengenakan kaos sobek, apalagi ia tengah mengikuti seleksi masuk.
Dalam percakapan itu diakui Iqbal bahwa baju kaos yang dikenakannya itu ternyata minjam.
"Iya pak, ini (kaos) saya pinjam sama teman pak," jawab Iqbal.
Lantas, Kompol Alvin bertanya kembali. "Kenapa tidak beli?," katanya.
"Karena gak cukup uang pak," jawab Iqbal. Jawaban tersebut membuat Kompol Alvin terdiam sejenak lalu melanjutkan pertanyannya.
"Orangtua kamu kerja?," tanya Alvin. Dari situlah Iqbal mulai menjelaskan bahwa ia seorang anak yatim karena ayahnya sudah meninggal. Sedangkan ibunya berjualan sarapan pagi di rumah.
"(Ibu) jualan sarapan pagi dekat rumah, jualan lontong. Kalau ayah sudah almarhum," jawab Iqbal.
Mendengar pernyataan Iqbal, sontak saja salah satu polisi yang bernama Alvin memanggil anggotanya agar segera pergi ke mini market untuk mencari kaos untuk Iqbal.
"Tolong belikan baju ya, yang dekat sini saja, tolong kasih ke Iqbal," ucap Alvin kepada anggotanya.