Romyani mengaku kaget dan tak menduga insiden itu terjadi.
"Saya kaget, saya bengong," ujarnya, Minggu, dikutip dari Tribun Jateng.
Sebelum Bus Terjun ke Sungai Romyani mengatakan, ketika peristiwa tersebut berlangsung, dirinya sedang berbincang dengan panitia acara.
"Saya di belakang mobil. Habis mandi saya salin, itu kan mau berangkat. Saya ngobrol sama panitia," ucapnya.
Dia menuturkan, sewaktu bus dipanasi, dirinya sudah mengaktifkan rem tangan bus dan mengganjal ban dengan batu.
"Waktu kejadian tadi itu rem tangan sudah lengkap, (roda) diganjel juga sudah. Benar-benar tidak terduga," ungkapnya. Sewaktu kejadian, Romyani berada di belakang bus dan tengah menunggu semua penumpang masuk.
Bus bernomor polisi B 7260 CGA itu mulanya berada di parkiran pasar sayur Guci dan bersiap berangkat.
Menurut Romyani, rombongan tiba di Guci dari Kabupaten Pemalang, Jateng, pada Sabtu (6/5/2023) pukul 21.00 WIB.
Sebelumnya, rombongan yang terbagi dalam dua bus itu mengunjungi Cirebon, Jawa Barat.
Rencananya, pada Minggu pagi, rombongan akan ke Kabupaten Pekalongan, Jateng, lalu kembali ke Tangerang Selatan.
"Sepanjang perjalanan dari Tanggerang tidak ada masalah," tuturnya.
Kecelakaan bus di Guci ini mengakibatkan dua orang meninggal dunia.
Korban jiwa bernama (60) Maja dibawa menggunakan ambulans menuju kampung halamannya di Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan, pada Minggu petang.
Sedangkan korban tewas lainnya, Sabirin, mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soeselo Slawi, Kabupaten Tegal, pada Senin (8/5/2023) sekitar pukul 02.00 WIB.
Sebelum meninggal, kondisi Sabirin sempat kritis sejak Minggu.