seputar islam

Arti Hari Tasyrik dan Sejarahnya, Berikut Amalan yang Boleh & tidak Boleh Dilakukan di Hari Tasyrik

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arti Hari Tasyrik dan Sejarahnya, Berikut Amalan yang Boleh & tidak Boleh Dilakukan di Hari Tasyrik.

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Hari Tasyrik dan Sejarahnya, Berikut Amalan yang Boleh & tidak Boleh Dilakukan di Hari Tasyrik.

Hari Tasyrik adalah salah satu hari istimewa di bulan Dzulhijah, selain Hari Tarwiyah, Hari Arafah dan Hari Nahr.


Apa itu hari Tasyrik?

Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (hari nahr). (Lihat Al Iqna’, 1: 412).

Itu artinya Hari Tasyrik bertepatan dengan tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.

Dari Nubaisyah Al Hudzali, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

“Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141)

Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (hari nahr). (Lihat Al Iqna’, 1: 412).

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah).

Pada hari-hari tersebut umat Islam diperkenankan menyembelih hewan kurbannya.

Disebut tasyrik karena tasyrik itu berarti mendendeng atau menjemur daging qurban di terik matahari. Dalam hadits disebutkan, hari tasyrik adalah hari untuk memperbanyak dzikir yaitu takbir dan lainnya.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 18).

Nah itulah kenapa disebut hari tasyrik, maksudnya adalah menjemur daging qurban di terik matahari karena di masa silam tidak ada pendingin atau freezer seperti saat ini. Yang ada biar daging itu awet, daging tersebut dijemur atau didendeng.

Hari tasyrik disebut hari makan dan minum berarti ketika itu tidak dibolehkan untuk berpuasa apa pun di hari-hari tersebut (11, 12, 13 Dzulhijjah). Inilah pendapat yang lebih dikuatkan dalam madzhab Syafi’i. 

Sebagian ulama lagi berpendapat, Hari Tasyrik dinamai demikian karena sholat Idul Adha dilaksanakan ketika matahari memancarkan cahaya. Sedangkan ulama lainnya mengatakan, Tasyrik adalah takbir pada setiap selesai sholat.

Hari Tasyrik disebut antara lain dalam hadis riwayat Imam Muslim sebagai hari makan dan minum:

عَنْ نُبَيْشَةَ الْهُذَلِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَزَادَ فِي رواية وَذِكْرٍ لِلَّهِ

Artinya: “Dari Nubaisyah Al-Hudzali, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, Hari Tasyrik adalah hari makan, minum (pada riwayat lain), dan hari zikir,’” (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i).

Larangan Puasa Pada Hari Tasyrik yang jatuh pada setiap tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah haji sedang berada di Mina untuk melempar jumrah. Sementara bagi yang tidak berangkat haji merayakan Idul Adha di tempatnya masing-masing. Pada ketiga hari ini, Rasulullah SAW melarang umatnya untuk berpuasa.

Dari riwayat Abu Hurairah r.a ., Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah untuk mengelilingi kota Mina (tempat para jemaah haji saat itu berada di tanggal tersebut), serta menyampaikan bahwa: “Janganlah kamu berpuasa pada hari ini, karena ia merupakan hari makan, minum, dan berzikir kepada Allah.”
Hikmah dari pelarangan berpuasa ini adalah karena masih dibolehkannya untuk menyembelih hewan kurban sampai 13 Zulhijah, kemudian bersilaturahmi dan bersama-sama merayakan dengan makan dan minum.

Hari Tasyrik merupakan sebuah hari yang perlu kita istimewakan, karena, dalam sebuah hadis dari Abdullah Bin Qurth, Rasulullah SAW menyatakan: “Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban (Idul Adha), kemudian hari al-qarr.” (HR Abu Dawud 1765, Sahih Al-Albani). Maksud dari hari al-qarr ini adalah, adalah hari kedua setelah hari kurban.

Itulah arti Hari Tasyrik dan Sejarahnya, Berikut Amalan yang Boleh & tidak Boleh Dilakukan di Hari Tasyrik.

Baca juga: Arti Hari Nahr di Bulan Dzulhijah Adalah, Nama Lain dari Idul Adha, Keistimewaan dan Keutamaannya

Baca juga: Arti Hari Tarwiyah dan Hari Arafah Saat Musim Haji, Tanggal Berapa? Berikut Sejarah Penamaannya

Baca juga: Pengertian Lempar Jumrah, Badal Lempar Jumroh, Bagian dari Rukun Wajib Haji, Berikut Tata Caranya

Baca juga: 25 Ucapan Selamat Berangkat Haji dan Umroh yang Berkesan Penuh Doa, Untuk Keluarga Hingga Tetangga

Berita Terkini