TRIBUNSUMSEL.COM - Nama anak Menteri Hukum dan Ham (Menkumham), Yassona Laoly, Yamitema Laoly kini tengah menjadi perhatian publik.
Hal tersebut tak lepas usai wawacara artis ternama Tio Pakusadewo dan Uya Kuya di channel youtube Uya Kuya TV.
Dalam wawacara tersebut, Tio Pakusadewo menyebut adanya anak menteri yang terlibat dalam monopoli bisnis di Lapas.
Anak menteri tersebut disebut mengelola foundation di dalam penjara yang mengelola bisnis di sejumlah lapas tersebut.
"Yang menggagas itu napi koruptor, menggaet salah satu menteri, anak menteri," katanya.
"Kalau disebut gue repot, loe repot," tambahnya.
"Yayasan itu berkuasa di penjara,"
"Kayak air harus terpaksa beli foundation itu, kantin, karena makanan di penjara tak enak, jadi harus beli makan di kantin itu"
"Semuanya dibuat oleh mereka, dijadiin bisnis" katanya.
Dalam wawancara tersebut Tio Pakusadewo memang tak menyebut nama menteri dan sosok anak menteri yang terlibat dalam foundation tersebut.
Namun dari wawacara tersebut, akun twitter @partaisocmed mengungkap soosk orang yang diduga berada dalam foundation tersebut.
Sejumlah postingan dibagikan oleh akun twitter @partaisocmed.
"Yg dimaksud Tio Pakusadewo pada bagian akhir video ini adalah Jeera Foundation dgn perusahaannya PT Natur Palas Indonesia yg memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa Lapas besar, dimana anak Yasonna Laoly jadi Chairman dan Co Founder," tulisnya.
Selain itu twitter @partaisocmed juga menulis "Rutan water label kuning yg dimaksud Om Tio itu seperti ini penampakannya. Merek Jeera. Tidak boleh ada brand lain kecuali air ini di lokasi lapas/rutan foundation itu berkuasa," katanya.
"Contoh lain perjanjian kerja sama kemitraan Jeera (PT NPI), yaitu take over semua usaha milik koperasi lapas yg meliputi toko, kantin, dan semua kegiatan ekonomi di lapas. Untuk itu Jeera memberikan kompensasi 220,3 juta ke pihak koperasi lapas. Tapi tunggu dulu..," tambahnya.