Allah memberitahukan kepada mereka siapa saja yang lahir, mati, ditimpa musibah, sakit, sehat, dilapangkan rezekinya, disempitkan rezekinya dan lain sebagainya dalam kurun satu tahun ke depan.
Tafsir al-Qurthubi, an-Nasafi, dan lainnya menjelaskan bahwa itulah makna dari ayat:
فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ (الدخان: ٤)
Maknanya: “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (QS ad Dukhan: 4)
>> Keempat, amal shalih pada lailatul qadar lebih baik daripada amal shalih yang dilakukan selama seribu bulan sebagaimana ditegaskan oleh Allah:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (القدر: ٣)
Maknanya: “Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan” (QS al-Qadr: 3)
>> Kelima, para malaikat dari setiap langit turun memenuhi lapisan bumi mendoakan dan mengucapkan salam kepada setiap orang yang menghidupkan malam itu dengan berbagai ibadah.
Allah ta’ala berfirman:
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (القدر: ٤)
Maknanya: “Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan” (QS al-Qadr: 4)
Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إذا كانتْ لَيْلَةُ القدْرِ نَزَلَ جِبريلُ فى كَبْكَبَةٍ من الملائكةِ يُصَلُّون وَيُسَلِّمُوْنَ على كلِّ عبدٍ قائمٍ أو قاعدٍ يَذْكُرُ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ فَيَنْزِلُونَ مِن لَدُنْ غُروبِ الشمسِ إلى طلوعِ الفَجْرِ (رواه البيهقى فى شعب الإيمان والسيوطىّ فى الجامع الكبير)
Maknanya: “Jika tiba lailatul qadar, malaikat Jibril turun dengan serombongan malaikat lalu mendoakan dan mengucapkan salam kepada setiap hamba yang berdiri atau duduk berdzikir mengingat Allah. Mereka turun dari terbenamnya matahari hingga terbit fajar” (HR al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman dan as Suyuthi dalam al-Jami’ al-Kabir)
>> Keenam, lailatul qadar adalah malam keselamatan dan keberkahan bagi para wali dan orang-orang yang melakukan ketaatan.