“Barangsiapa yang meninggalkan perkataan zur (perkataan tercela), mengamalkannya, atau tindakan bodoh, maka Allah SWT tidak butuh atas usahanya dalam menahan rasa lapar dan dahaga.“ (HR Bukhari).
Puasa Ramadhan yang dikerjakan orang berghibah tinggal penuaian ibadah wajib saja.
Pahalanya sudah habis dan Allah SWT tidak memberikan balasan pahala atas lapar dan dahaga yang di tahannya selama seharian penuh berpuasa.
Artinya, kewajiban puasanya memang diangkat oleh Allah SWT, serta tidak ada qadha puasa padanya, namun puasa itu tidak ada artinya di sisi Allah SWT.
Baca juga: Arti Allahummaj Al Lifihi Ila Mardhatika, Bacaan Doa Hari ke 21 Puasa Ramadhan, Mohon Perlindungan
Baca juga: Zikir dan Doa Malam Nuzulul Quran Lengkap Mudah Dibaca, Amalan Tanggal 17 Ramadhan
Baca juga: Kumpulan 12 Surat Pendek Mulai dari Surat An Naas, Al Quraisy Hingga Surat Al Insyirah
Demikian penjelasan mengenai hukum ghibah di bulan Ramadhan apakah dapat membatalkan ibadah puasa.
Baca artikel dan berita lainnya langsung dari google news