Chew membantu mengamankan pembiayaan penting dan memimpin perusahaan melalui daftar publik 2018. Perusahaan itu kini menjadi salah satu IPO teknologi terbesar di China.
Bergabung dengan TikTok
Chew resmi bergabung dengan TikTok pada Maret 2021. Dia pertama kali bergabung dengan C-suite ByteDance sebagai kepala keuangan.
Kemudian, Chew mendapatkan promosi sebagai CEO TikTok pada Mei 2021 setelah Kevin Mayer tiba-tiba mengundurkan diri. Pendiri sekaligus mantan CEO ByteDance Shang Timing mengatakan, Chew membawa pengaruh besar bagi perusahaannya
. "(Dia) membawa pengetahuan mendalam tentang perusahaan dan industri, setelah memimpin tim yang merupakan salah satu investor awal kami, dan telah bekerja di sektor teknologi selama satu dekade," ujarnya.
Saat ini, Chew tengah menghadapi salah satu tantangan terbesar dalam perjalanan kariernya bersama TikTok.
Pasalnya, anggota parlemen AS meminta perusahaan tersebut untuk melepaskan kepemilikan asetnya atau melarang penggunaan aplikasi.
Sebelumnya, pemerintahan AS telah melarang penggunaan aplikasi TikTok secara nasional.
Pemerintah Amerika Sidang Dengar Pendapat Tiktok
CEO TikTok Shou Zi Chew datang ke sidang DPR AS guna memberikan klarifikasi terkait tiktok disebut digunakan untuk memata matai AS.
Adapun aplikasi TikTok terancam dilarang sebagaimana yang terjadi di Amerika Serikat.
Sekitar lima jam lamanya, Chew menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan anggota DPR AS.
Salah satunya terkait dugaan bahwa TikTok digunakan untuk memata-matai warga AS sehingga mengancam keamanan nasional. Chew berusaha menyakinkan anggota parlemen bahwa aplikasi mereka tidak seperti yang dituduhkan.
"Hari ini data TikTok AS disimpan secara default di server Oracle," ujarnya saat meyakinkan sistem keamanan data pengguna TikTok, dilansir dari CBS News.
"Hanya personel yang diperiksa yang beroperasi di perusahaan baru, bernama TikTok US Data Security yang bisa mengontrol akses tersebut," lanjutnya.
(*)
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Shou Zi Chew, CEO TikTok yang Hadapi DPR AS soal Dugaan Memata-matai.
Baca berita lainnya di google news.