Berita Nasional

Heboh Kemunculan Aliran Puang Nene di Bone, Diduga Sesat, Ini Kata Polisi hingga MUI Bone

Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengikut Al-Mukarrama sedang melakukan mangade' di Kabupaten Soppeng. Heboh aliran yang juga disebut aliran Puang Nene di Bone

Pembedanya, jika pengikut Al-Mukarrama ini punya ritual atau ibadah di akhir tahun.

Ritual atau ibadah Al-Mukarrama itu disebut mangade'.

"Kalau kata Hasan ini, setiap akhir tahun, pengikutnya pasti akan pergi ke Soppeng untuk mangade' (Baca: pengungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa)," jelasnya.

Alasan para pengikut Al-Mukarrama ke Soppeng untuk melakukan mangade', karena di situlah pemimpin aliran kelompok ini berada.

Kelompoknya dikenal dengan nama Walinono alias Puang Nene.

Selain itu, aktivitas lain dari pengikut Al-Mukarrama ini, ada pada kajian rutinnya setiap malam.

"Ada kajian rutin tiap malam. Katanya itu adalah tarekat yang diajarkan kepada anggotanya," ucapnya.

Kemudian ada juga pembayaran iuran setiap bulan yang dibebankan kepada pengikutnya.

"Nominalnya tidak ada, tergantung kemampuan," jelas Andi Syamsul Musrya.

Aktivitas selebihnya dari kegiatan Al-Mukarrama ini dikatakan mirip dengan ummat muslim pada umumnya.

"Mereka masih salat, termasuk salat Jumat. Pakaiannya pun masih mirip dengan kita," ujarnya.

Terkait sesat atau tidaknya aliran kelompok Al-Mukarrama ini masih menunggu keputusan dari Kementerian Agama.

Hingga kini, tindakan diambil oleh pemerintah setempat dan pihak berwajib baru sekadar mengamankan situasi agar tidak terjadi gejolak di tengah masyatakat.

Anggota Dewan Turun Tangan

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bone angkat suara perihal aliran kelompok Al Mukarrama Al Khaerat Mukminin Segitiga Emas Sunda Nusantara yang diduga aliran sesat.

Halaman
1234

Berita Terkini