Permintaan maaf itu pun disampaikan pihak Bea Cukai melalui akun Twitter resmi @beacukaiRI.
Akun Twitter Bea Cukai RI juga menyampaikan bahwa cuitan yang disampaikan kakak Yenny Wahid itu merupakan masukan dan menjadikan bahan evaluasi atas pelayanan yang diberikan kedepannya.
"Halo, Kak. Kami memohon maaf atas pengalaman tidak mengenakan yang dialami pada saat tiba di Indonesia."
"Masukan yang diberikan menjadi bahan evaluasi atas pelayanan dan pengawasan barang bawaan penumpang kedepannya. Terima kasih," tulis pihak Bea Cukai, Selasa (21/3/2023).
Namun permintaan maaf Bea Cukai di akun Twitter justru mendapat hujatan dari warganet.
Warganet menilai bahwa permintaan maafnya merupakan jawaban serupa yang kerap ditulis setiap menyampaikan permintaan maaf.
Pasalnya permintaan maaf ke Putri Gus Dur ini hanya sebatas template.
Profil Alissa Wahid
Alissa Wahid atau Alissa Qathrunnada Munawwarah Wahid merupakan putri sulung mendiang Presiden Republik Indonesia, K. H. Abdurrahman Wahid dan Ibu Nyai. Hj. Shinta Nuriyah.
Alissa Wahid diketahui lahir di Jombang, Jawa Timur pada 25 Juni 1973.
Diketahui jika Alissa Wahid merupakan lulusan sarjana dan magister profesi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dengan mengambil fokus psikologi keluarga, anak dan wanita.
Alissa Wahid dikenal secara luas oleh masyrakat karena perannya dalam sektor sosial yakni multikulturalisme, demokrasi, gerakan muslim moderat dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Alissa Wahid juga sebelumnya merupakan Direktur Nasional GusDurian Network Indonesia (GNI).
Ia berhasil merangkul ribuan aktivis di seluruh Indonesia untuk menyebarkan pemahaman lintas agama, demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Selain itu Alissa Wahid juga bergabung dalam organisasi dan yayasan seperti Nahdlatul Ulama (NU) dengan menjabat sebagai Sekretaris Umum Lembaga Kemaslahatan Keluarga.