Erupsi Gunung Merapi

Meski Masih Siang, Lagit di Desa di Magelang Ini Gelap Seperti Malam Pasca Gunung Merapi Erupsi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana gelap seperti malam hari di Dusun Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang pasca Gunung Merapi mengalami erupsi pada Sabtu (11/3/2023) siang sekira pukul 12.12 WIB.

TRIBUNSUMSEL.COM --  Pasca erupsi  Gunung Merapi yang terjadi pada hari ini, Sabtu (11/3/2023) siang pukul 12.12 WIB, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang tampak seperti malam.

Hal tersebut terlihat pada video yang diunggah oleh akun Twitter, @merapi_uncover.

Meski masih siang, namun suasananya telah gelap seperti malam hari, tampak pula abu berwarna putih berterbangan di lokasi tersebut akibat hujan abu vulkanik 

Lampu jalan juga terpaksa dihidupkan untuk menerangi jalanan desa.

Tak hanya itu, terdengar pula suara sepeda motor yang dikendarai warga dan diduga melakukan evakuasi dari rumah.

"Terpantau langsung koyo (seperti) jam 8 bengi (malam), lur. Langsung peteng ndedet (langsung gelap gulita). (Berada di) Jombong, Paten, Dukun," kata pria yang merekam situasi di lokasi dilansir Tribunnews.com .

Baca juga: Kronologi Terjadinya Erupsi Gunung Merapi, Mulai Pukul 12, Jarak Luncur Hingga 4 Km

Gunung Merapi mengalami erupsi pada siang ini, Sabtu (11/3/2023). BNPB meminta agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di kawasan berpotensi bahaya. Hujan abu vulkanik erupsi Gunung Merapi mengguyur sampai wilayah Kabupaten Magelang dan Boyolali, di Desa Krinjing, Magelang ketebalannya mencapai 1 cm (Twitter BNPB)

Pasca  Gunung Merapi  erupsi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan, guguran lava dan awan panas mencapai beberapa sungai seperti Sungai Bedong, Krasak, hingga Bebeng.

"Jarak tujuh kilometer dari puncak  Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak. Saat ini erupsi masih berlangsung," kata BNPB dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com.

 
Menurut rekaman visual dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), asap kawah bertekanan lemah dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.

Sementara ada satu kali guguran lawan dengan jarak luncur 1.500 meter menuju barat daya.

"Suara guguran dua kali dengan intensitas sedang dari Pos Babadan," tulis BNPB.

Imbas erupsinya  Gunung Merapi, BPPTKG melihat adanya potensi bahaya guguran lava dan awan panas di Sungai Boyong hingga Krasak.

"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedong, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer," jelas BNPB.

Tak hanya sampai di situ, potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas juga terjadi di arah tenggara  Gunung Merapi seperti Sungai Woro sejauh tiga kilometer dan Sungai Gendol sejauh lima kilometer.

BNPB pun mengimbau agar masyarakat menjauhi kawasan yang memiliki potensi bahaya pasca erupsinya  Gunung Merapi.

Meski erupsi, status  Gunung Merapi masih dalam level siaga.

Halaman
12

Berita Terkini