Happy mengungkapkan, saat itu kliennya memang sedang percaya diri karena Shane tahu bahwa dirinya tidak bersalah.
"Itu merupakan ekspresi dia saja, karena dia tahu bahwa dia tidak salah. Dia tidak melakukan apa-apa ketika Mario Dandy Satrio (20) melakukan penganiayaan kepada D (17)," kata Happy di Mapolres Metro Jakarta Selatan seperti dilansir Kompas.com, Selasa (28/2/2023).
Happy menyayangkan adanya pendapat negatif yang dilontarkan warganet.
Padahal, warganet belum mengetahui fakta yang sesungguhnya di balik video viral tersebut.
"Saya sempat klarifikasi ke dia soal video itu, 'Kamu kenapa gitu (cengengesan), kayak anggap remeh'.
Kemudian Shane jawab, 'Bukan bapak tua, saya tuh ngerasa enggak bersalah. Saya tidak menyangka bahwa kejadiannya seperti ini'.
Jadi intinya dia merasa plong, tidak merasa salah," ungkap Happy.
"Karena dia merasa plong, makanya tampak cengengesan, padahal bukan itu maksudnya.
Dia merasa telah berada di jalan yang benar dan tidak ikut campur penganiayaan yang dilakukan Mario," sambung dia.
Sebagai informasi, potongan video Shane yang tampak cengengesan di Ruang Piket Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan viral di jagat maya.
Dalam video tersebut, Shane mengenakan baju tahanan berwarna oranye tampak tertawa lepas.
Shane tampak bercanda dengan salah satu pria diduga penyidik yang mengenakan kemeja putih di dalam ruangan tersebut.
Bantah keterangan Kapolres
Pernyataan Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi terkait peran AG, gadis 15 tahun pacar Mario Dandy Satriyo, ternyata bertolak belakang dengan keterangan Shane Lukas (19), teman Mario (20).
Shane Lukas yang turut ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka pada kasus penganiayaan David Ozora (17), mulai membuka suara.