Kekerasan di Panti Asuhan Palembang

18 Anak Korban Kekerasan Panti Asuhan Palembang Dititip di Panti Sosial, Proses Adaptasi

Penulis: Fransiska Kristela
Editor: Vanda Rosetiati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 18 anak korban kekerasan panti asuhan Palembang saat ini dititipkan di Panti Sosial, mereka sebelumnya menghuni PA Fisabilillah Al-amin, Senin (27/2/2203).

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sebanyak 18 anak korban kekerasan panti asuhan Palembang saat ini dititipkan di Panti Sosial.

Mereka 18 anak yang sebelumnya menghuni Panti Asuhan Fisabilillah Al-Amin Palembang saat ini masih dalam tahap adaptasi.

Hal ini diungkap Wahyu Dewanto Kepala Panti Sentra Budi Perkasa, panti tempat anak-anak dari Panti Asuhan Fisabilillah dititipkan.

"Kalau untuk saling sapa sudah ya, hanya mungkin kalau untuk menjalin keakraban dengan yang lain pasti itu ada prosesnya. Di sini juga disediakan tempat untuk bermain agar anak-anak bisa saling berinteraksi," ujarnya saat di temui Senin (27/02/2023).

Panti sosial yang bisa menampung 70 orang ini, bukan hanya menampung anak-anak yatim saja namun juga menampung dan saat ini kurang lebih sudah terisi 60 orang.

"Untuk yang disabilitas ini kan dulu tempat untuk yang disabilitas, dan khusus untuk yang disabilitas nanti kita akan ajarkan ke dia untuk bisa melakukan kegiatan secara mandiri tanpa harus dibantu orang lain karena salah satu pemicu dia diperlakukan seperti itu kan karena buang air besar (BAB) di celana. Nanti kita akan bantu untuk mengajarkan," tambahnya.

Baca juga: Pelaku Kekerasan Anak Panti Asuhan Palembang Positif HIV, Update Kondisi Anak Panti

Lebih lanjut dikatakannya untuk anak-anak panti juga masih berkegiatan seperti biasanya, yakni sekolah.

"Untuk sekolah itu ada yang masih SMP dan SMA dan kalau mau ke sekolah itu juga kami antar jemput tapi kalau yang disabilitas itu enggak sekolah," ujarnya.

Ditambahkannya bahwa untuk langkah selanjutnya pihaknya juga akan lakukan tracking terhadap keluarga anak-anak panti.

"Nanti kita juga akan datangi keluarga 18 anak ini, tentang sosial ekonominya nanti misal kalau enggak oke kita bisa memberikan bantuan wirausaha nantinya. Untuk sekolah anak-anak ini harus sampai selesai di tingkat masing-masing, dan dari 18 orang ini ada 4 anak yang benar-benar yatim dan sisanya itu kekurangan dalam ekonomi dan pengen sekolah," ujarnya.

Pada saat ditemui di kamar asramanya tersebut 8 anak pria dan 10 orang anak wanita terpisah.

Pada saat ditemui, sebagian anak wanita masih berada di sekolah dan untuk yang laki-laki masih berada di panti karena masuk sekolahnya di siang hari.

Perlu diketahui pula lokasi mereka sekolah berada di kelurahan 15 Ilir, di SMA Quraniah.

Viral Kekerasan Diduga Pengurus Panti

Viral video kekerasan terhadap anak-anak panti asuhan yang dilakukan oleh seorang lelaki yang diduga pengurus panti tersebar di Instagram. 

Video tersebut menyita perhatian warganet yang sangat menyayangkan peristiwa tersebut. 

Video yang diunggah oleh akun instagram @lets.talkandenjoy yang menandai akun @nginfopalembang itu diunggah pada 25 Februari 2023.

Diketahui panti asuhan itu bernama Fisabilillah Al-Amin yang berlokasi di Lorong Bunga, Jalan Mangkubumi, Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang. 

Polrestabes Palembang dan jajaran Reskrim beserta Polsek telah memeriksa pria berinisial D yang diduga melakukan kekerasan tersebut.

"Dari kejadian yang viral itu, yang bersangkutan terduga pelaku sudah kami bawa ke Polrestabes untuk diperiksa dan kita mintai keterangan, " kata Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhammad Ngajib saat di lokasi, Sabtu (25/2/2023). 

Ngajib belum membeberkan lebih jelas terkait proses pemeriksaan dan motif terduga pelaku. 

"Masih dalam penyelidikan. Semua informasi masih kami gali. Untuk kondisi anak-anak panti Alhamdulillah dalam keadaan sehat, " katanya. 

Hidayatullah Pemilik Panti Ditangkap

Polisi menggelar olah TKP kasus penganiayaan yang terjadi di Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin Palembang, Minggu (26/2/2023).

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, ada empat orang yang dijadikan saksi dalam kasus ini.

"Untuk proses tindak lanjut penyelidikan kita ada lima orang, 4 orang yang dijadikan saksi-saksi dan ada satu orang yang patut kita duga selaku pelaku inisial H yang tidak lain adalah ketua di panti ini," ujarnya.

Sebelumnya, polisi telah menangkap Hidayatullah (40) pemilik panti asuhan Fisabilillah Al-Amin Palembang setelah video aksi kekerasannya viral.

Kata Ngajib, pelaku masih dalam pemeriksaan dan akan di proses sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Untuk hal mengenai kejiwaan nanti itu ada tahapannya sementara kita akan meminta keterangan dari keluarga terlebih dahulu dan baru nanti dokter yang memeriksa apabila itu benar,"ujarnya.

Tambahnya bahwa kejadian ini sudah terjadi beberapa kali di tahun 2022 dan di tahun 2023 pada bulan Februari.

Dan untuk panti sendiri sudah sejak semalam dilakukan pengawasan lokasi dan untuk kelanjutan terhadap anak-anak juga sudah diberikan penyiapan seperti makanan dari makan pagi hingga malam dan juga diberikan pula bantuan terhadap anak-anak.

"Tepatnya di tanggal 15 dan tanggal 20 Februari itu kejadiannya dan untuk mengenai luka yang dialami oleh korban akan dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum," tambahnya.

Untuk keadaan psikis korban, saat ini sudah ada pendampingan dan perlindungan dari berbagai Pemkot Palembang.

Dikatakannya, korban sudah baik dan nanti akan ada tindak lanjut terpadu dengan pemerintah kota, dan pemerintah kota juga sudah menyiapkan tempat untuk mereka.

"Untuk tempat ini akan diamankan dulu, untuk mencari pembuktian untuk proses penyelidikan," tutupnya.

Dari informasi yang didapat, lokasi tempat anak panti ini akan dipindahkan berada di Panti Sentra Budi Perkasa di Jalan Sosial No.441, Suka Bangun, Kecamatan Sukarami, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

Berita Terkini