Sahilin Batanghari Sembilan Meninggal

Sahilin Batanghari Sembilan Meninggal, Sempat Minta Pijat Kaki dengan Anak Sebelum Wafat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sayidina (39) anak keempat Sahilin menceritakan sebelum wafat bapaknya sempat minta dipijat kaki. Foto Sahilin seniman Batanghari Sembilan sebelum meninggal dunia.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sahilin Batanghari Sembilan meninggal dunia, sempat minta pijat kaki dengan anak bungsunya sebelum wafat.

Kepergian Sahilin sang seniman musik Batanghari Sembilan sama sekali tak disangka oleh anak-anaknya.

Bahkan tiga jam sebelum kepergiannya, almarhum sempat melakukan aktivitas.

Jenazah Sahilin rencananya akan dimakamkan di TPU Kandang Kawat Bukit Lama, pada pukul 14:00 WIB. Kini semua kerabat dekat dan keluarga terlihat mengunjungi rumah duka di Lorong Kedukan II, Kelurahan 35 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II.

Sayidina (39) anak keempat Sahilin yang sehari-hari merawat ayahnya mengatakan sekitar pukul 01:00 WIB dinihari, Sabtu (25/2/2023) sang ayah melakukan aktivasi sedang memperbaiki barang.

"Bapak lagi ngetok-ngetok, entah apa yang diperbaikinya. Saya ajak masuk dan tidur, belum katanya masih mau nukang, jadi saya tinggal tidur. Selang beberapa menit bapak mengetuk pintu pas dibuka saya kaget katanya tak bisa napas, " ujar Sayidina saat dijumpai di rumah duka.

Sayidina memberikan pertolongan pertama dan langsung membawa ayahnya ke dokter terdekat pada malam itu.

"Kata dokter darah tinggi atau hipertensi. Saya ngeri mas takut kena di jantung, " katanya.

Setelah dari dokter, ia disarankan untuk mengantar Sahilin berobat ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Namun saat pulang ke rumah almarhum minta untuk dipijat kakinya oleh anak bungsunya, yakni Sarwani.

"Kakinya katanya sakit tiba-tiba saya pijit tidak ada rasa. Terus bapak mau dipijit oleh adik saya yang bungsu Sarwani, " ungkapnya.

Ketika adik bungsunya datang dan memijat kaki sang ayah, tiba-tiba sudah tidak ada suara lagi.

"Pas dipijat itu tidak ada lagi bapak, ke rumah sakit juga tidak jadi, " ujarnya.

Sahilin Meninggal Dunia, Seniman Batang Hari Sembilan yang Eksis di Palembang (IST)

Sebelumnya, seniman musik Batanghari Sembilan Sahilin dikabarkan meninggal dunia hari ini di usianya yang menginjak kurang lebih 69 tahun, Sabtu (25/2/2023).

Dari informasi yang dihimpun seniman yang kerap tampil dengan gitar dan kacamata hitamnya yang khas ini meninggal dunia pada pukul 04:00 WIB.

"Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji'un... telah meninggal dunia seniman Musik batanghari sembilan Sahilin pukul 04.00 WIB pagi ini (kabar dari anak Sahilin). Saat ini tengah di rumah duka, " tulis pesan yang diterima Tribunsumsel.com dari grup WhatsApp.

Pria kelahiran 1954 Dusun Benawe, Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) kini berada di rumah duka, di kawasan 35 Ilir.

Profil Sahilin

Sahilin (69) merupakan sang legenda musik Batanghari Sembilan eksis di Kota Palembang.

Seorang seniman yang identik berpenampilan kacamata hitam memakai baju batik dalam setiap penampilannya ini awal karirnya tak mudah dibayangkan.

Bakat seni yang ia dapat bukan dari pendidikan seni tapi dari ayahnya Soleh yang sering melantunkan lagu-lagu yang dimainkan pada saat berkebun getah (biji parah).

 Saat ayahnya sibuk berkebun, Sahilin mencoba meminjam gitar ayahnya lalu belajar bermain gitar sambil menyanyikan lagu-lagu daerah asalnya.

Pria kelahiran 1954 Dusun Benawe, Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Seniman yang tinggal di kawasan Tanggo Buntung dapat dikenal oleh orang banyak ialah berkat temannya bernama H Arif yang senang mendengarnya bermusik Sahilin.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

Berita Terkini