Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Kepala Desa Sumber Sari, Kecamatan Nibung, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel, Masrohan, ternyata merupakan seorang tenaga pendidik atau guru.
Pria berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini adalah mantan Kepala SD Negeri Bumi Makmur (1B), Kecamatan Nibung.
Dia sudah 'kenyang' malang melintang menjadi tenaga pendidik di wilayah pedalaman di Kabupaten Muratara.
Sebelum menjadi Kepala SD Negeri Bumi Makmur, dia cukup lama menjadi Kepala SD Negeri 6 Bingin Teluk di dusun pelosok Desa Beringin Makmur II, Kecamatan Rawas Ilir.
Masrohan, mengaku agak terkejut setelah beberapa hari pasca-dilantik menjadi seorang kepala desa (kades).
Ternyata, kata dia, menjadi pemimpin walaupun di tingkat desa merupakan pekerjaan yang cukup berat.
Pria yang baru empat bulan dilantik jadi kades ini mengungkapkan terkadang waktu istirahatnya tak bisa dinikmati karena ada warga yang harus ditolong dan dilayani.
"Saya setelah empat bulan ini, saya merasa jadi kades itu memang berat, karena kita harus 24 jam siaga," kata Masrohan pada TribunSumsel.com, Jumat (24/2/2023).
Terkadang, kata dia, waktu istirahatnya harus dikorbankan demi warganya.
Walaupun pekerjaan itu dirasanya berat, namun karena sudah diniatkannya dari sebelum mencalonkan diri sebagai kades, sehingga harus dijalani dengan senang hati.
Nantinya, kata Masrohan, akan terbiasa dengan sendirinya seiring berjalan waktu.
"Kadang kita baru mau tidur, ada warga kita minta tolong, malam-malam warga datang, harus kita layani karena memang itu tugas kita sebagai kepala desa," katanya.
Bila dibandingkan dengan menjadi tenaga pendidik, Masrohan mengakui lebih merasa ringan beban pekerjaannya dari kades.
"Sangat jauh bandingannya. Kalau kepala sekolah kan bekerja sampai siang, setelah itu paling kita ke ladang, kalau sekarang memang harus 24 jam standby," ujarnya.