"Di dalem hatinya pasti hancur dan menangis"
"Ya Allah nyesek... Tapi selepas itu pasti bahagia kalian"
Baca juga: Tangis Ling Ling Pecah saat Bharada E Ikhlas Ditinggalkan, Tak Mau Egois : Saya Akan Tetap Menunggu
Baca juga: Ling Ling Tak Kuasa Tahan Tangis Saat Bharada E Bacakan Pesan Menyentuh: Saya Akan Tetap Menunggu
Isi nota pembelaan Richard Eliezer
Dalam pleidoi berjudul Apakah Harga Kejujuran Harus Dibayar 12 Tahun Penjara?, Eliezer merasa diperalat, dibohongi, dan disia-siakan Ferdy Sambo karena harus mengikuti perkataan dan perintah untuk menembak Brigadir Yosua.
Richard Eliezer memohon agar nota pembelaannya dapat diterima.
Richard pun berpasrah dan menyerahkan putusan seluruhnya kepada Ketua Majelis Hakim.
"Saya memohon kepada Ketua dan seluruh Anggota Masjelis Hakim, sudilah kiranya menerima pembelaan saya ini."
"Apakah saya harus bersikap pasrah atas kejujuran dan keadilan? Saya akan tetep berpegangan kejujuran dan kepatuhan adalah segala-galanya dan keadilan nyata bagi mereka yang mencarinya."
"Apabila Ketua dan seluruh Anggota Masjelis Hakim sebagai wakil Tuhan memiliki pendapat lain, maka kiranya saya memohon diberikan putusan seadil-adilnya."
"Kalaulah pengabdian saya sebagai seorang ajudan menjadi soerang terdakwa, kini saya serahkan masa depan saya pada putusan Hakim dan kehendak Tuhan," kata Richard Eliezer.
Pertama, cerita Eliezer jadi anggota Brimob
Richard Eliezer mengatakan bahwa pihaknya telah tiga kali mengalami kegagalan mendaftar anggota Brimob.
Hingga pada akhirnya, ia berhasil di pendaftan keempat.
"Setelah saya keempat kalinya mencoba mengikuti tes, akhirnya saya lolos dengan menjadi peringkat pertama di Polda Sulut."
"Hal yang sangat mebahagiakan dan membanggakan bagi saya sekeluaga. Cita-cita saya hampir tercapai mejadi seorang anggota Brimob," jelas Richard Elliezer.