- Puasa pada awal, pertengahan dan akhir bulan Rajab.
- Berpuasa khusus sekurang-kurang-nya sehari pada bulan Rajab.
Baca juga: Larangan dan Keutamaan di Bulan Rajab 1444 Hijriyah, Amalkan yang Baik, Tinggalkan yang Buruk
2. Membaca Doa Memasuki Bulan Rajab
Sebagai bulan mulia, Rasulullah SAW telah memberi contoh untuk banyak-banyak membaca doa. Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkâr yang diterbitkan Darul Hadits, Kairo, Mesir menyebutkan bahwa doa yang dibaca Rasulullah saat memasuki bulan Rajab adalah:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
[Artinya:] “Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.”
3. Sholat Rajab
Dalam kitab Ihya Ulumiddin, Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa shalat sunah mutlak di bulan Rajab adalah mustahabbah (sunnah).
Shalat sunah mutlak ini biasa dilakukan oleh orang saleh pada masanya.
Imam Ghazali menjelaskan bahwa seseorang yang berpuasa di hari Kamis dalam bulan Rajab, kemudian melakukan shalat sunah sebanyak dua belas rakaat di antara waktu shalat Isya dan sepertiga malam, maka permohonannya akan dikabulkan.
Adapun tatacara melakukan shalat dua belas rakaat itu seperti shalat sunah pada umumnya, yaitu dilakukan dengan shalat dua rakaat dengan satu kali salam.
Bila shalat dua belas rakaat berarti terdapat enam kali salam.
Setiap rakaat setelah membaca Surat Al-Fatihah, disunahkan membaca Surat Al-Qadar sebanyak 3x dan Al-Ikhlas sebanyak 12x.
Setelah selesai shalat, kita dianjurkan membaca shalawat sebanyak 70x. Shalawat yang dibaca adalah allahumma shalli ‘ala Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘ala alihi.
Setelah membaca shalawat, kita dianjurkan sujud dengan membaca subbuhun quddusun rabbul malaikati war ruh sebanyak 70x.