Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Iwan Sumarno pemulung yang hampir satu bulan menculik Malika (6) dari warung orang tuanya di Gunung Sahari, Jakarta Pusart kini memberikan pengakuan soal aksi kejahatan yang ia lakukan.
Namun Iwan Sumarno justru memberikan jawaban meracau saat ditanya alasannya nekat menculik Malika.
Iwan gugup karena harus berhadapan dengan polisi akibat kejahatannya.
Momen itu terlihat dari postingan akun TikTok kompastvnews yang mengunggah video pengakuan dari Iwan Sumarno soal alasan menculik Malika, Selasa (3/1/2023).
Baca juga: Kondisi Malika Usai Diculik Pemulung, Ditemukan dalam Gerobak yang Ditarik Pelaku, Kini Dibawa ke RS
Diketahui, Iwan Sumarno berhasil diringkus polisi saat berada di pinggir jalan di kawasan Cipadu, Ciledug, Tangsel, Senin (2/1/2023) sekitar pukul 21.30 WIB.
Saat itu Iwan Sumarno alias alias Jacky alias Herman alias Yudi ditemukan sedang membawa Malika memulung dengan sebuah gerobak.
Setelah Malika dibawa dan diamankan untuk bertemu orangtuanya, sejumlah polisi dan awak media mempertanyakan alasan penculikan yang dilakukan oleh Iwan Sumarno.
"Terus tujuannya itu nyulik anak kecil buat ikut mulung atau gimana?," kata awak media.
Akan tetapi Iwan Sumarno selaku penculik mengaku tak berniat menculik Malika.
Bahkan dirinya tampak ketakutan seperti orang lingung sehingga hanya memberikan jawaban tak jelas dan meracau.
"Tujuannya saya mau arah balik," ujarnya.
"Balik kemana? jawab yang bener, nyulik itu buat apa?," tanya awak media kembali.
Iwan Sumarno yang mendapatkan pertanyaan tersebut kemudian kembali memberikan jawaban dengan ketakutan.
Lagi lagi ia bersihkeras mengatakan bahwa ia sama sekali tak berniat melakukan penculikan terhadap Malika.
Namun Iwan Sumarno tak menjawab dengan jelas alasan sesungguhnya melakukan aksi tersebut.
"Saya tujuannya bukan mau nyulik, saya cuma kenal sama dia dijalan 3 hari," ujar Iwan Sumarno ketakutan.
Sementara itu pihak kepolisian kini telah berhasil membawa Iwan Sumarno alias Jacky alias Herman alias Yudi ke Polres Jakarta Pusat.
"Pelaku diamankan ke Polres," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dihubungi terpisah dilansir dari Kompas.com.
Selain itu Malika sudah dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa dengan didampingi oleh kedua orangtuanya.
"Alhamdulillah bahwa kerja keras tim juga masyarakat, iringan doa dari masyarakat. Tim yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat berhasil menemukan terduga pelaku dan juga korban," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (3/1/2023) dini hari.
"Kami tangkap tadi di pinggir jalan. Malika di dalam gerobak yang ditarik pelaku sambil memulung," ujar Gunarto saat dihubungi, seperti dikutip dari Wartakotalive, Senin.
Saat ditemukan, Malika dalam kondisi sehat. Namun kepolisian segera membawanya ke RS Polri Kramat Jati untuk mengetahui kondisi kesehatannya secara fisik dan psikologis.
"(Malika) dalam kondisi sehat, namun kami akan cek dan pastikan (kondisinya) ke Rumah Sakit Kramat Jati," sambungnya.
Baca juga: Masa Lalu Ibu Eny Terungkap, Hidup Bahagia dan Serba Cukup Sebelum Ditinggal Ayah Tiko : Dulu Enak
Baca juga: Kondisi Malika Usai Diculik Pemulung, Ditemukan dalam Gerobak yang Ditarik Pelaku, Kini Dibawa ke RS
Lebih jauh, sebelumnya penculikan Malika menghebohkan publik lewat sebuah video CCTV yang beredar luas di media sosial.
Kala itu terlihat seorang anak kecil yang berjalan mengikuti pria dengan pakaian hitam kemudian menaiki bajaj.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan dalam video yang beredar, sang anak tidak terlihat terpaksa saat mengikuti pria tersebut hingga naik ke dalam bajaj.
"Jadi kalau dilihat dari video dapat dicermati bahwa anak itu tidak dipaksa naik ke bajai, kalau terlihat dalam video mereka jalan memang berdua. Ada orang dewasa diikuti anak-anak terus masuk ke dalam," ucapnya.
Dari keterangan orang tua korban, pelaku dikenal karena sudah hampir tiga bulan terakhir kerap mendatangi kedai milik orang tua korban.
"Dari hasil pemeriksaan sementara bahwa orang tua anak tersebut mengenal (terduga pelaku).
Dan sudah dikenal oleh anak-anak itu karena sering memberikan jajanan, mainan. Jadi sudah cukup dikenal oleh anak-anak di lingkungan itu," ujar dia.
Di sisi lain, Komarudin mengatakan jika sopir bajaj yang mengantar korban tak tahu-menahu perihal kasus dugaan penculikan.
"Supir bajaj tidak tahu ini siapa. Dikira orang tua dan anak. Mereka turun di jalan. Masih di Jakarta," ucapnya.
Baca juga berita lainnya di Google News