TRIBUNSUMSEL.COM- Berikut ini merupakan tata cara Sholat Dhuha, waktu sholat, niat dan doa bacaan dari awal dan akhir, selain itu bisa melakukan Sholat Dhuha lebih dari 2 rakaat.
Diketahui kalau Sholat Dhuha pelaksanaannya habis shubuh ketika fajar sampai waktu Dzhuhur tiba.
Waktu Sholat Dhuha
Sholat Dhuha (Arab: صلاة الضحى) adalah sholat sunah yang dilakukan seorang muslim ketika waktu dhuha.
Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul enam atau tujuh pagi) hingga waktu zuhur.
Dilansir dari KonsultasiSyariah.com, (yang dijelaskan Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com Ustadz Ammi Nur Baits), ulama berbeda pendapat mengenai waktu mulainya shalat dhuha.
Sebagaian ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa waktu mulainya shalat dhuha adalah tepat setelah terbitnya matahari.
Namun dianjurkan untuk menundanya sampai matahari setinggi tombak.
Pendapat ini diriwayatkan An Nawawi dalam kitab Ar-Raudhah.
Sebagian ulama syafi’iyah lainnya berpendapat bahwa shalat Dhuha dimulai ketika matahari sudah setinggi kurang lebih satu tombak.
Pendapat ini ditegaskan oleh Ar Rofi’i dan Ibn Rif’ah.
Demikian yang menjadi pendapat Imam Abu Syuja’ dalam matan At-Taqrib, ketika beliau menjelaskan waktu-waktu yang terlarang untuk shalat.
Hal yang sama juga menjadi pendapat Imam Al-Albani. Beliau ditanya tentang berapakah jarak satu tombak.
Beliau menjawab: “Satu tombak adalah 2 meter menurut standar ukuran sekarang.” (Mausu’ah Fiqhiyah Muyassarah, 2/167).
Sebagian ulama’ menjelaskan, jika diukur dengan waktu maka matahari pada posisi setinggi satu tombak kurang lebih 15 menit setelah terbit.
Baca juga: Bacaan Doa Tahiyat Awal dan Akhir dalam Sholat Sesuai Sunnah Lengkap Latin dan Artinya
Cara Mudah Menentukan Batas Waktu Sholat Dhuha
Saat ini banyak kalender yang dilengkapi jadwal shalat yang diterbitkan oleh Depag atau Tarjih Muhammadiyah, termasuk beberapa kampus islam.
Anda bisa perhatikan, waktu terbit matahari dan waktu dzuhur.
Batas awal waktu dhuha: waktu terbit matahari + 15 menit
Batas akhir waktu dhuha: waktu dzuhur – 15 menit.
Sholat dhuha bisa dilaksanakan minimal 2 hingga maksimal 12 rakaat.
Baca juga: Doa Dhuha, Doa Sesudah Sholat Dhuha, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Baca juga: Doa Setelah Sholat Dhuha Lengkap Tulisan Latin dan Terjemahan Beserta Waktu Pelaksanaannya
Baca juga: Jam Berapa Sholat Dhuha Berakhir? Berikut Batas Waktu Beserta Tata Cara Pelaksanaannya
Jika pengerjaannya lebih dari 2 rakaat, maka dilakukan dengan salam di setiap 2 rakaatnya.
Tata cara pengerjaan sholat sunnah dhuha sama dengan sholat pada umumnya, yang membedakan hanya pada waktu dan niat sholatnya.
Inilah Tata Cara Melakukan Sholat Sunnah Dhuha 2 Rakaat
1. Melafadzkan Niat Sholat Dhuha
Niat sholat dhuha
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
Ushollii Sunnatadh Dhuha Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa’an Lillaahi Ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala”
2. Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Allaahu akbaru kabiira walhamdulilaahi katsiro, wa Subhaanallaahi Bukratawn wa’ashiila, innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wamaa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.
Artinya : "Allah maha besar dengan sebesar besarnya. Segala puji yang sebanyak banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang orang yang menyekutukanNya. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagiNya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang orang yang berserah diri. (Muslim).
3. Al Fatihah
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Bismillahirrohmaanirrohiim - Al hamdulillaahirobbil 'aalamiin - Ar rohmaanir rohiim - Maaliki yaumid diin - Iyya ka na'budu wa iyya ka nasta 'iin -Iihdinash shiroothol mustaqiim - Shirootol ladzina an'amta 'alaihim ghoiril magh dhuu bi 'alaihim wa ladh dhool liin
Artinya : 1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, 2. Segala puji bagi A llah, Tuhan semesta alam, 3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, 4. Yang menguasai hari pembalasan, 5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan, 6. Tunjukilah kami jalan yang lurus, 7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (Al-Fatihah:1-7).
4. Membaca surat dari Al Qur’an, diutamakan Surah Asy-Syamsi
5. Rukuk dengan tumakminah
6. I'tidal
7. Sujud pertama
سبحان ربي الأعلى وبحمده
Sub haana robbiyal a'la wabihamdih (3X)
Artinya: "Maha suci tuhan yang maha tinggi serta memujilah aku kepadanya."
8. Duduk di antara dua sujud
رَبِّ اغْفِرْ لِي ، وَارْحَمْنِي ، وَاجْبُرْنِي ، وَارْفَعْنِي ، وَارْزُقْنِي ، وَاهْدِنِي
Robbighfirlii warhamnii, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii, wahdinii
Artinya: Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku).
9. Sujud kedua
سبحان ربي الأعلى وبحمده
Sub haana robbiyal a'la wabihamdih (3X)
Artinya: "Maha suci tuhan yang maha tinggi serta memujilah aku kepadanya."
10. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
Catatan: Pada rakaat kedua bacaan Al-qur’an yang diutamakan adalah surat Adh-Dhuha dan kemudian ditutup dengan duduk akhir dan mengucapkan salam.
Membaca surat pendek setelah Al-Fatihah sebenarnya dibebaskan, tidak diwajibkan untuk membaca Adh-Dhuha ataupun Asy-Syams.
Bahkan adapula yang berpendapat bahwa rakaat pertama diutamakan Adh-Dhuha dan rakaat kedua diutamakan Al-Ikhlas.
Terlepas dari pendapat tersebut, intinya tidak ada perintah khusus untuk membaca surat tertentu setelah Al-Fatihah.
Anda bisa membaca surat yang memang dihafal atau disukai.