Berita Nasional

Tim Forensik Ungkap Hasil Autopsi Penyebab Kematian 2 Korban Kanjuruhan, Bukan Gas Air Mata

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Forensik tidak menemukan residu atau bekas adanya gas air mata pada jenazah Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13) yang meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan.

TRIBUNSUMSEL.COM - Hasil autopsi terhadap dua korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan telah diumumkan.

Tepatnya, autopsi tersebut dilakukan terhadap jenazah kakak beradik Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13) yang meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan.

Hasilnya tidak ditemukan residu atau bekas adanya gas air mata yang jadi penyebab kematian kedua korban.

Baca juga: Kebohongan Dhio Daffa Syahdilla Pembunuh Keluarga di Magelang Dibongkar, Fakta Soal Kerja di BUMN

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Jawa Timur, Nabil Bahasuan.

"Kami sudah menyerahkan sampel pada Badan Riset dan Inovasi Nasional. Dan didapatkan tidak terdeteksi adanya gas air mata tersebut," ungkapnya seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Otopsi dilakukan pada jasad Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13).

Tindakan ini dilakukan atas permintaan ayah kedua korban, Devi.

Ia berharap, otopsi yang dilakukan ini bisa membuka penyebab kematian dua putrinya dan mengungkap kebenaran terkait tragedi Kanjuruhan.

"Otopsi ini adalah prosedur hukum yang bisa kami tempuh sebagai warga negara, agar kasus ini bisa terbuka, semoga hasilnya benar-benar transparan," katanya.

Penyebab Kematian

Proses otopsi dua korban ini dilakukan di kawasan pemakaman Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11/2022).

Nabil mengungkapkan, kematian dari dua korban tersebut karena pendarahan hebat di rongga dada akibat benda tumpul, bukan karena gas air mata.

"Untuk jenazah Natasya, ditemukan adanya patah sejumlah tulang iga, dan di sana ditemukan perdarahan yang cukup banyak. Sehingga itu menjadi sebab kematiannya," terang Nabil.

Sedangkan untuk korban bernama Naila, mengalami patah tulang iga.

Baca juga: Pangkat Terendah Alasan Bharada E Takut Tak Bisa Tolak Perintah Ferdy Sambo: Saya Merasa Berdosa

"Kita bisa bayangkan bahwa, tulang patahnya itu mengenai organ vital di daerah dada, jantung dan paru-paru. Kalau misal dia masih hidup pun penanganannya harus cepat. Jadi memang harus emergency sekali," jelas Nabil.

Halaman
12

Berita Terkini