Berita Nasional

Motif Mayat Hidup Lagi di Bogor Akhirnya Terungkap, Rekayasa Kematian Karena Miliki Utang Rp 1,5 M

Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Motif Mayat Hidup Lagi di Bogor Akhirnya Terungkap, Rekayasa Kematian Karena Miliki Utang Rp 1,5 M

TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus mayat hidup lagi di Bogor yang dialami oleh Urip Saputra (40) akhirnya terungkap.

Ternyata Urip Saputra dan istrinya memang sengaja merekayasa kematiannya tersebut.

Bukan tanpa sebab. Hal tersebut dilakukan Urip Saputra karena memilki utang di tempat kerjanya hingga Rp 1,5 Miliar.

Seperti diketahui, Urip Saputra, pria yang pura-pura meninggal lalu hidup kembali telah menyerahkan diri bersama istrinya Y ke Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (18/11/2022) malam.

Urip menyerahkan diri setelah dicari polisi karena diduga merekayasa kematiannya demi menghindari debt collector atau penagih utang. Urip Saputra adalaah warga Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan dari pemeriksaan awal terhadap Urip Saputra dan istri, mereka mengaku sengaja merekayasa kematian Urip.

Sebab Urip memiliki utang di tempat kerja sebesar Rp1,5 Miliar. Sehingga rekayasa kematian dilakukan agar terhindar dari utang dan tagihan oleh debt collector.

"Jadi motifnya untuk menghindari ditagih atas utang atau kewajiban yang bersangkutan. Sehingga jadi kepikiran pura-pura mati. Nanti rencananya Urip akan hidup dengan identitas yang baru," kata Iman dalam tayangan Kompas Petang di Kompas TV, Sabtu (19/11/2022).

"Berdasarkan keterangan awal yang bersangkutan, besaran utangnya Rp1,5 miliar. Utang hanya kepada satu orang atau tempat kerja saja," kata Iman.

Iman menjelaskan rekayasa Urip dan istri berawal saat mereka selesai melakukan kegiatan di Semarang.

"Dari Semarang tidak langsung pulang ke Rancabungur, tapi menginap di Jakarta," ujar Iman.

Saat di Jakarta itulah istri Urip berkeluh kesah karena sering ditagih debt collector atas utang mereka.

"Mereka punya tagihan cukup banyak dan malu karena yang bersangkutan memiliki jabatan tertentu yang cukup tinggi di organisasinya," katanya.

Sehingga mereka kemudian berencana merekayasa kematian Urip Saputra, untuk menghindari tagihan utang.

"US lalu bilang ke istri untuk pesan ambulans dan peti mati. Lalu berangkat ke Bogor," kata Iman.

Sementara Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohannes Redhoi Sigiro mengatakan pihaknya masih memeriksa intensif Urip Saputra dan istri.

"Nanti perkembangannya akan disampaikan," ungkapnya.

Baca juga: Penyebar Video Mayat Hidup Lagi Diburu Polisi, Berpotensi Pidana, Urip Saputra Menyerahkan Diri

Baca juga: Polisi Sebut Utang Piutang Diduga Ada Dibalik Kasus Mayat Hidup Lagi di Bogor, Kini Menyerahkan Diri

Di sisi lain, katanya Polres Bogor juga masih mengejar penyebar video soal Urip yang disebut-sebut hidup kembali setelah meninggal dunia.

Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin menjelaskan pengejaran terhadap penyebar video itu demi pelurusan isu yang berkembang di tengah masyarakat.

Selain itu, ia juga mengungkapkan adanya indikasi penyebaran video itu demi menyebarkan informasi yang tidak benar sehingga adanya kemungkinan diberikan sanksi hukuman.

“Sedang didalami siapa pengunggah pertama di media sosial. Awalnya video beredar di grup WhatsAPP. Kalau memang itu menimbulkan sesuatu yang merugikan khalayak atau merugikan seseorang atau subjek hukum lain bisa saja itu berpotensi menjadi sebuah pidana,” jelas Iman.

Seperti diketahui, US, pria asal Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bikin geger warga karena hidup kembali setelah sebelumnya diklaim meninggal.

Namun belakangan, ternyata itu merupakan bagian dari sandiwara. Pria berinisial US (40) tersebut diduga merekayasa kematiannya agar terhindar dari debt collector atau penagih utang.

Skenario US terbongkar usai polisi memeriksa sejumlah saksi, di antaranya adalah sopir ambulans yang membawa US dan istrinya berinisial Y dari Jakarta Selatan ke rumahnya di Perumahan Ambar Telaga Residence 2, Kecamatan Rancabungur.

Kapolsek Rancabungur AKP Tatang Hidayat mengatakan, US dan Y awalnya memesan ambulans di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan.

Tak hanya memesan ambulans, US juga membeli peti jenazah.

"Dia membeli peti mati kosong di Jakarta Selatan, dengan alasan ada saudara yang meninggal di Rancabungur. Jadi bukan dari rumah sakit, dia beli peti kosong terus ambulans," ujarnya.

Berdasarkan keterangan sopir ambulans, saat dijemput, US terlihat sehat.

Dalam perjalanan menuju Kabupaten Bogor, mereka sempat beristirahat di rest area Cibubur.

Saat itulah, US melakukan aksinya masuk ke dalam peti yang sudah dibelinya.

"Jadi dia dari Jakarta Selatan, bukan dari rumah sakit, di sana dia beli peti kosong akhirnya masuk dia ke peti itu," ungkap Tatang.

Sewaktu hendak melanjutkan perjalanan, sopir ambulans tak melihat keberadaan US.

Sopir ambulans sempat bertanya kepada Y, tetapi Y menjawab bahwa US sudah di dalam ambulans.

Setiba di Bogor, sopir ambulans kaget karena US berada di dalam peti mati.

"Sopir ambulans juga kaget dan baru diketahui kalau US di dalam peti itu saat diturunkan di Rancabungur. Sopir juga kaget pas tau itu dibuat-buat si US," ucapnya.

Penyebar Video Diburu

Tak hanya Urip Saputra yang diburu polisi, penyebar video yang cukup menghebohkan juga sedang dalam penyelidikan polisi.

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan, hal itu dilakukan untuk meluruskan isu yang tengah berkembang di tengah masyarakat agar tidak menerima informasi yang tidak benar, sehingga berasumsi yang tidak tidak ke pemikiran lain irasional.

Meski begitu, dirinya pun tak menampik jika terdapat indikasi dari video tersebut bertujuan untuk menyebarkan berita yang tidak benar maka bisa dikenakan hukuman.

"Sedang di dalami siapa, kalau memang itu dengan mentreanya menimbulkan sesuatu yan merugikan khlayak atau merugikan seseorang atau subjek hukum lain bisa saja itu berpotensi menjadi sebuah perbuatan pidana," ujarnya kepada wartawan, Kamis (17/11/2022).

 

 

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dan di Tribunnews.com

Berita Terkini