Bahasa Palembang

Arti Tebuang Bahasa Palembang, Ini Maksud dan Contohnya,Kamus Bahasa Palembang Lengkap

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arti Tebuang Bahasa Palembang, Ini Maksud dan Contohnya,Kamus Bahasa Palembang Lengkap

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Simak penjelasan mengenai apa arti Tebuang dalam bahasa Palembang beserta contohnya.

Tebuang merupakan kosa kata populer bagi masyarakat Kota Palembang saat ini.

Tahukah kamu apa arti kata Tebuang ini? Berikut penjelasan singkat beserta contohnya.

Arti Tebuang

Tebuang dalam bahasa Palembang merupakan sebutan untuk orang yang "masuk penjara"

Kata ini bisa diartikan "masuk penjara" atau dipidana dalam bahasa Indonesia.

Sebutan ini ditujukan untuk seseorang yang ditangkap pihak kepolisian dikarenakan tindakannya yang meresahkan.

Namun disamping itu, kata ini juga memiliki defenisi lainnya yakni bahan atau produk gagal.

Kosa kata ini bukan merupakan bahasa kasar dan cukup banyak digunakan masyarakat,seperti contoh berikut

"Payo boy, jangan nekat gino kalu gek tebuang kau"
(Ayolah boy, jangan terlalu nekat, mungkin nanti masuk penjara kamu)

"Awasi telok itu dek, jangan sampe ado yang busuk gek tebuang laju bahan"
(Awasin telur itu dik, jangan sampai ada yang busuk, nanti bahannya jadi kebuang)

Berdasarkan contoh tersebut, kata "Tebuang" memiliki beragam arti sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi.

Baca juga: Arti Ado Gawe dalam Bahasa Palembang, Ini Maksud Makna dan Contohnya, Kamus Bahasa Palembang Lengkap

Baca juga: Buyan Artinya Apa? Bahasa Palembang Sehari-hari Ini Maksud Beserta Contohnya

Baca juga: Kamus Bahasa Palembang Sehari-hari Lengkap Terbaru 2022, Arti Katek, Buyan, Galo, Pacak

Buat kamu yang ingin mengetahui kosa kata bahasa Palembang lainnya, berikut Tribunsumsel sajikan Kamus Bahasa Palembang Lengkap.

A
• Abes (habis)
• Ado (Ada;Tersedia)
• Agam (Suka)
• Anyar (Baru)
• Apo (Apa)
• Awak (Kamu/Anda)
• Asak (Asal)
• Asek (asik)
• Abang (Merah)
• Aguk (Peduli)
• Akor (se iya sekata)
• Ari (Hari)

B
• Bae (Saja)
• Bange (suka tidak mendengar)
• Bangat (Banget)
• Balen (Ulang)
• Balak (Masalah)
• Balek (Pulang)
• Banyu (Air)
• Basa (Basah)
• Bahaso (Bahasa)
• Baseng (Terserah)
• Bebala (Berkelahi)
• Bedesau (Cemas)
• Bengor (Bonyok)
• Belom (Belum)
• Belari (Berlari)
• Belagu (Berlagak)
• Belagak (Ganteng)
• Belago (Berkelahi)
• Bekendak (Ada Maunya)
• Berejo (Berupaya)
• Belanjo (Berbelanja)
• Betedo (Berteduh)
• Beguyur (Berjalan santai)
• Belagak (Ganteng, Cantik)
• Belago (Berkelahi)
• Begawe (Bekerja)
• Belinjangan (Berpacaran)
• Bekiuk (Berbohong)
• Besak (Besar)
• Beruk (Monyet)
• Bejalan (Berjalan)
• Budak (anak)
• Buntang (Bangkai)
• Bunting (Hamil)
• Buyan (Bodoh)
• Bontet (Gemuk)
• Bingen (Zaman dulu)
• Bik Cek (Sapaan untuk Mbak, Tante/Bibi)
• Buyan (Bodoh)
• Bengal (tidak laku yang tidak menurut)
• Bengak (Bodoh)
• Begoco (Bakuhantam)
• Belaki (Telah Memiliki Suami atau Bersuami)
• Bebini (Telah Beristri)
• Bongok (Bodoh)

Halaman
123

Berita Terkini