Berita Nasional

Effendi Simbolon PDIP Dalam Masalah, Jenderal Sampai Letkol Marah TNI Disebut Seperti Gerombolan

Editor: Moch Krisna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNSUMSEL.COM -- Effendi Simbolon dalam masalah besar setelah ucapan soal TNI gerombolan lebih dari ormas picu kemarahan prajurit TNI.

Bermula dari rapat bersama antara anggota komisi I DPR RI dengan Panglima TNI beserta jajarannya.

Effendi Simbolon, mengkritik soal TNI yang menurutnya terjadi semacam disharmoni hingga pembangkangan di tubuh TNI.

Dia mencuplik sejumlah isu aktual, di antaranya mutilasi warga sipil di Papua hingga isu tak lulusnya anak Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) di Akademi Militer

Baca juga: Kondisi di Papua Usai KKB Bakar Alat Berat Proyek Jalan dan Lepaskan Tembakan untuk Takuti Pekerja

"Ada apa pembangkangan ini? Mengapa terjadi pembangkangan di tubuh TNI?" tanya Effendi dalam rapat kerja Komisi I DPR RI, Senin (5/9/2022).

Dia meminta penjelasan kepada Jenderal Andika dan KASD Jenderal Dudung Abdurahman yang diwakili Wakil KASAD Letjen Agus Subiyanto.

Ketua DPP PDIP Effendi Simbolon (Tribunnews.com/Ferdinand Waskita)

"Ada apa sampai disharmonisasi begini? Ketidakpatuhan, sampai urusan anak KASAD gagal masuk Akmil pun menjadi isu," kata dia.

"Memangnya kalau anak KASAD kenapa? Memang harus masuk. Memang kalau anak presiden harus masuk? Siapa bilang itu? Ketentuan apa?" kata dia.

Dia menilai semua petinggi di TNI harus tegas menyikapi isu dishamornisasi TNI ini.

Baca juga: Profil 4 Stadion yang Disebut PSSI Bakal Digunakan Untuk Gelaran Piala Asia 2023 di Indonesia

"Saya lebih tua dari bapak-bapak semua Saya berhak bicara di sini. Jangan seperti ini, kalau ketentuan mengatakan tidak, ya tidak, tidak ada diskresi. Apa diskresi begitu? Oh anak saya, apa urusannya?" ujarnya.

Ucapan Effendi Simbolon tersebutlah yang membuat prajurit TNI tak terima.

Berikut beberapa prajurit TNI muncul tak terima dengan pernyataan Effendi Simbolon.

1. Brigjen TNI Dendi Suryadi

Jenderal bintang satu ini tak terima TNI disebut gerombolan oleh Effendi Simbolon,dilansir instagram infokomando.official.

"Itu kalau sampai ada orang mengatakan seperti itu, berarti dia tidak paham tentang TNI,Selasa(13/9/2022).

Dikatakan juga kalau Effendi Simbolon telah berbuat ngawur.

Baca juga: Sikap Tegas Kadispenad TNI AD, Usai Banyak Prajurit TNI Marah Karena Politisi PDI, Effendi Simbolon

"Itu ngawur itu jadi TNI parameter kompak tidak ada masalah," ujarnya.

Danrem 091/ASN Brigjen TNI Dendi Suryadi tidak terima TNI disebut gerombolan oleh Effendi Simbolon, Selasa(13/9/2022). (Kolase Tribun Dan IG Infokomando)

Meskipun ada beda pendapat antar TNI, selalu kompak.

"Perkara ada perbedaan kewenangan suatu pekerjaan, itu hanya metode tapi bukan substansi," jelasnya.

2, Dandim OKI Letkol Hendra Sahputra S.Sos

Dandim 0402/OKI Letkol Hendra Sahputra S.Sos, MM, MI.Pol bereaksi soal pernyataan oknum Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)  Republik Indonesia  (RI) dalam rapat gelar pendapat (RDP) antara Komisi 1 dengan panglima TNI dan Kemenhan di Senayan Jakarta pada Senin (5/9/2022) lalu.

Mengenai pernyataan isu ketidakharmonisan, ketidakpatuhan dan bahkan menyebut TNI seperti gerombolan organisasi masyarakat.

Belakangan, ucapan oknum anggota DPR RI tersebut memicu kegeraman para anggota TNI di berbagai daerah. 

Dandim 0402/OKI-OI, Letkol Hendra Sahputra S.Sos, MM, MI.Pol saat memberikan sambutan di depan awak media dan LSM di aula Makodim Selasa (13/9/2022) siang. (TRIBUNSUMSEL.COM/WINANDO)

"Saya selaku Dandim 0402/OKI sangat mengecam apabila ada oknum-oknum yang mengatakan TNI itu adalah gerombolan ormas ataupun terpecah belah," ujar Letkol Hendra Sahputra S.Sos, MM, MI.Pol saat memberikan sambutan di depan awak media dan LSM, Selasa (13/9/2022) siang.

Dikatakan bahwa saat ini seluruh lapisan TNI baik angkatan darat (AD), angkatan laut (AL) dan angkatan udara (AU dan Panglima TNI sampai ke jajaran paling bawah tetap solid dan profesional.

"Saya justru mengatakan bahwa saat ini TNI sangat solid, profesional dan tidak ada namanya TNI adalah grombolan ormas," ungkapnya.

Ditegaskan bahwa perkataan itu semuanya tidak benar dan hanya ingin memecah belah solidaritas TNI. Karena menurutnya oknum anggota dewan tersebut mempunyai kepentingan lain.

Baca juga: Sikap Tegas Kadispenad TNI AD, Usai Banyak Prajurit TNI Marah Karena Politisi PDI, Effendi Simbolon

"Siapapun orangnya jika berani bilang TNI itu gerombolan, maka berurusan sama saya. Saya siap dicopot dari jabatan hari ini juga demi keutuhan dan marwah TNI," pungkasnya.

3. Dandim Kebumen

Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan anggota TNI yang murka pada Effendi Simbolon,dilansir instagram palembang_bedesau.id.

"Hei untuk Effendi Simbolon, saya Dandim 079 Kebumen, kamu tidak menghormati pimpinan kami," ujarnya, Selasa(13/9/2022).

Menurutnya kalau Panglima TNI dan Kasad dihina oleh Effendi Simbolon.

Saat ini Effendi Simbolon menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Sumber Daya dan Dana PDIP, Selasa(13/9/2022). (Kolase Palembang bedesau dan Kompas.com)

"Panglima TNI dan Kepala Staf angkatan darat kamu tidak menghormati ,bahkan menyampaikan TNI dan mengatakan TNI seperti gerombolan lebih baik daripada ormas," terangnya.

Dandim tersebut mengaku tidak terima pernyataan Effendi Simbolon.

"Saya selaku prajurit TNI Ad tidak menerima ucapan bapak Effendi Simbolon," ujarnya.

Sikap TNI soal kemarahan para prajuritnya

epala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari menanggapi video dan pernyataan dari beberapa prajurit TNI terkait ucapan Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon terkait prajurit TNI.

Pernyataan Effendi yang dimaksud disampaikan pada saat Rapat Komisi I DPR RI bersama jajaran TNI dan Kementerian Pertahanan pada 5 September 2022 lalu.

Hamim mengatakan saat ini siapapun bisa menyampaikan dan mengakses apapun melalui medsos.

"Tetapi saya sampaikan bahwa organisasi atau pimpinan TNI AD tidak pernah mengeluarkan instruksi atau perintah untuk melakukan hal tersebut," kata Hamim ketika dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (13/9/2022).

Ia menduga video dan pernyataan yang beredar di media sosial tersebut merupakan reaksi spontan baik dari prajurit maupun masyarakat.

"Mungkin saja itu terjadi sebagai reaksi spontan, bukan cuma dari prajurit, bahkan dari masyarakat juga, atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan," kata Hamim.

Berdasarkan pantauan Tribunnews.com pada Selasa (13/9/2022), beredar video di media sosial berisi pernyataan sejumlah prajurit TNI yang tidak terima atas pernyataan Effendi.

Dalam salah satu video yang beredar berdurasi 22 detik, tampak seorang prajurit TNI bersama dengan sejumlah prajurit lainnya meminta klarifikasi Effendi terkait pernyataannya.

"Hai Effendi Simbolon apa maksud Saudara mengatakan TNI seperti gerombolan, lebih-lebih dari ormas. Kami tidak terima. Jangan adu domba TNI. TNI tetap solid. Kami tunggu klarifikasi anda. Bravo TNI!" kata prajurit dalam video tersebut.

(*)

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkini