Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Profil Adies Kadir Wakil Ketua Komisi III Fraksi Golkar.
Adies Kadir terlibat adu mulut dengan anggota komisi III dari fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal dalam rapat kerja kapolri terkait kasus pembunuhan Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo, Rabu (24/8/2022).
Sosok Adies Kadir merupakan anggota DPR RI Komisi III yang berangkat dari bendera Partai Golongan Karya (Golkar).
Adies Kadir lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur pada 17 Oktober di tahun 1968 silam.
Baca juga: Hotman Paris Bela Wanita Korban Pemukulan Oknum DPRD Palembang, Siap Bantu Dampingi Gratis
Baca juga: Ahmad Sahroni Terima Tantangan Deddy Corbuzier Bahas Isu Hangat: I Jabanin Sekalipun Badan You Besar
Dikutip dari laman DPR RI, ia menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri Selat VII pada 1974-1981.
Kemudian, menempuh pendidikan di SMP Negeri III pada 1981-1984.
Dan melanjutkan sekolahnya di SMA Negeri III pada 1984-1987.
Baca juga: Bengkulu Gempa, Penonton Berhamburan Keluar Bioskop, Ada yang Lupa Pakai Sandal : Kabur Galo
Masih melanjutkan pendidikannya, Adies Kadir kembali kuliah di Universitas 17 Agustus 1945 jurusan Ilmu Hukum dan lulus pada 2017.
Pada awalnya, Adies Kadir mulai dikenal setelah menduduki kursi DPR RI selama 2 periode, yaitu 2014-2019 dan 2019-2024.
Dan di periode kedua ini, Adies Kadir mewakili dapil Jawa Timur I yang meliputi Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya.
Hingga akhirnya, Adies Kadir menjadi Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi Golkar dalam struktur keanggotaan DPR RI Komisi III.
Perjalanan karir Adies Kadir cukup panjang, ia mengawalinya dengan menjadi Site Manager (1992-1996) hingga menjadi General Manager (2005-2007) di PT Lamicitra Nusantara Tbk.
Bahkan Adies pernah bekerja sebagai managing partners pada 2007-2009 di SMP LAW OFFICE.
Ia juga sempat menjadi Direktur Utama PT Adi Jayatek pada 1999-2005.
Dan terakhir pernah juga menjadi Project Manager PT Surya Inti Permata pada 1996-1999.
Baca juga: Kabar Terkini Bripda Reza Hutabarat, Adik Mendiang Brigadir J Sudah Kembali Tersenyum: Ikut Bahagia
Akan tetapi Adies Kadir akhirnya memulai karir politiknya di tahun 2009 dengan menjadi Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Surabaya.
Tak hanya itu saja, Adies Kadir merupakan sosok yang aktif sebagai Anggota Dewan Kehormatan di Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) pada tahun 2016-2021.
Dan menjadi wakil ketua AAI di tahun 2012-2017.
Lalu, menjadi Sekretaris Jenderal DPP ORMAS MKGR pada 2015-2020.
Sebelumnya, Adies menjabat Sekretaris ORMAS MKGR Jawa Timur pada 2011-2016.
Politisi Golkar ini juga sempat menjadi Wakil Sekretaris KNPI Jawa Timur, 2009-2012.
Adies Kadir sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar pada 2009-2015.
Ia menjadi Ketua ORMAS MKGR Kota Surabaya pada 2008-2013.
Adies sempat menjadi Wakil Ketua Kompartemen Kamar Dagang dan Industri (Kadin), 2007-2009.
Dirinya menjadi Wakil Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), 2004-2007.
Kemudian, menjadi Wakil Ketua DPD Partai Golkar pada 2004-2009.
Adies Kadir menjabat Ketua Angkatan Muda Partai Golkar, 2004-2009.
Sebelumnya, Adies menjadi Sekretaris Angkatan Muda Partai Golkar, 2002-2004.
Baca juga: Sinopsis Cinta Setelah Cinta 24 Agustus 2022: Starla Pergoki Niko Ayu di Kamar Hotel, Devan Kritis
Tak sampai disitu saja, Adies Kadir merupakan salah satu dari 45 anggota dewan pengusul revisi UU No. 30 tahun 2002 tentang KPK.
Revisi UU yang kemudian kontroversial karena mengandung pasal yang potensial melemahkan KPK tersebut diusulkan masuk prolegnas atas hak inisiatif DPR.
Adies Kadir juga merupakan salah satu anggota pansus hak angket DPR untuk menyelidiki KPK. Sebelum penggunaan hak angket digulirkan DPR, Adies dan komisi III lainnya meminta agar KPK membuka rekaman kesaksian Miryam S. Haryani. KPK saat itu menolak karena kasus Miryam tengah dalam proses persidangan.
Masuk ke kehidupan pribadinya, Adies Kadir diketahui memiliki seorang istri bernama Lita Anastasia Pelita.
Dari pernikhannya dengan Lita, Adies Kadir telah dikaruniai 2 orang anak yakni satu anak perempuan dan satu lelaki.
Kronologi Adu Mulut dengan Cucun
Rapat kerja yang bermulai lancar dan diramaikan dengan pertanyaan para anggota Komisi III.
Berubah jadi ajang adu mulut antara anggota yakni Cucun Syamsurijal Fraksi PKB dan Adies Kadir Fraksi Golkbar yang juga menjawab wakil pimpinan komisi.
Semua bermula saat terjadi interupsi tak kala Dipo Nusantara dari Fraksi Partai kebangkitan bangsa (PKB) bertanya kepada Kapolri terkait bagan konsorsium 303 beredar luas.
Dipo Nusantara lantas membacakan struktur bagan konsorsium 303 hingga menyebut nama Ferdy Sambo diurutan paling atas hingga nama anggota perwira polri lainnya.
Hal ini lantas membuat pimpinan sidang, Ahmad Sahroni melakukan interupsi kepada Dipo Nusantara kala itu masih berbicara.
"Pak Dipo saya interupsi lebih baik pertanyaan secara umum jangan dibacakan satu persatu takut nanti menyalartikan secara umum saja," terang Ahmad Sahroni kepada Dipo Nusantara.
Interupsi Ahmad Sahroni lantas ditambahi dengan wakil pimpinan lainnya yakni Adies Kadir dari Fraksi Golkar.
Adies Kadir meminta kepada anggota lainnya untuk tidak berbicara sesuai data dan fakta.
"Sebagai anggota komisi III kita berbicara berdasarkan data dan fakta, bukan berdasarkan hal yang hoax," ujar Adies Kadir.
Disinilah terjadi keribuatan tak kala, anggota lainnya dari fraksi PKB yakni Cucun Ahmad Syamsurijal langsung bersuara tak terima.
" Izin pimpinan, sebentar pimpinan hak anggota itu , pimpinan nggak bisa, nggak boleh mengejudge anggota bertanya , itu anggota saya pak," ujar Cucun dari tempat duduknya.
" Loh saya interupsi, orang interupsi tidak boleh dipotong, kamu anggota DPR Kok nggak ngerti tatib,"ujar Adies Kadir membalas.
Lalu anggota lainnya meminta Ahmad Sahroni sebagai ketua sidang untuk bersikap tegas.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo Saat Rapat Kerja Komisi III Bahas Kasus Brigadir J (Youtube Screenshoot Kompas TV)
"Tenang Pimpinan," ujar anggota lainnya.
Baca juga: Kapolri Listyo Sigit Prabowo Beberkan 8 Poin Hasil Anev Kasus Brigadir J, Ada Intervensi dan Tekanan
Adies Akbar lalu melanjutkan pernyataannya soal sarannya yang menyampaikan data dan fakta yang sesuai.
" Sampaikan saja yang beredar di media sampaikan saja apakan betul atau tidak jangan sebut nama, kita orang hukum, kalau potong orang ngomong baca tatib," ujar nya.
Cucun Syamsurijal kembali meminta ke pimpina untuk dirinya dibiarkan bicara.
"Saya minta tertib juga, saya juga sama dengan bapak sama saya menduduki pimpinan, nggak pernah saya diktator anggota harus dibawah pimpinan tolong juga hargai anggota pak, ini anggota fraksi saya bapak jangan potong, kalau waktu habis ingatkan waktu, jangan ke substansi, biarkan anggota saya ngomong pak, nggak boleh, saya juga sama pimpinan diluar komisi ini, saya menghargai, jangan bilang pak dito bukan dokter , pak adies doktor, dikonversikan nggak boleh pak, apa jadi standar doktor itu,"terangnya.
Mendengar hal tersebut, Adies Akbar langsung membalas dengan meminta interupsi ke pimpinan rapat kerja.
" Saya tidak senang disebut diktator, siapa yang diktator, saya hanay meluruskan, jangan sebut nama itu saja," ucapnya.
Melihat suasana makin panas, Ahmad Sahroni melarang semua anggota lainnya berbicara.
" Ini Ditonton puluhan juta orang, kalau etika komisi III tidak bisa memberikan jawaban ke publik, rusak ini kita,"ujar Ahmad Sahroni menengani para anggota rapat.
" Pelan pelan sabar dulu, tadi terkait dengan pak dipo, saya menyamapikan secara umum saja, waktu padat sekali. kepada pak adies soal gelar mungkin semua punya, kasihan pak kapolri sudah stress, pentingkan persaudaraan," ujarnya.
"Sekarang saya kendalikan, saya skor rapat ini, kita ishoma hingga pukul 13.30 setuju ya," tutup Ahmad Sahroni.
Adapun aksi keributan para anggota kecil jadi tontonan Kapolri dan Anggotanya.
Baca juga berita lainnya di Google News