Bahasa Palembang

Arti Pilat Bahasa Palembang, Kosa Kata Kotor dan Hinaan, Hati-hati Mengucapkannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arti Pilat Bahasa Palembang, Kosa Kata Kotor dan Hinaan, Hati-hati Mengucapkannya

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Simak apa arti Pilat dalam bahasa Palembang, kosa kata kotor bahasa Palembang.

Pilat merupakan bahasa Palembang yang sangat kasar dan memiliki arti yang kotor.

Istilah ini perlu diketahui oleh orang-orang dari luar Kota Palembang atau Provinsi Sumatera Selatan, agar tidak sembarangan mengucapkannya.

Lantas apa arti pilat bahasa Palembang? Berikut penjelasan singkatnya.

Pilat Bahasa Palembang

Pilat merupakan kosa kata kotor dalam bahasa Palembang yang berkaitan dengan organ intim wanita.

Selain pilat, kata ini juga diimbuhi dengan tambahan kata dibelakangnya menjadi Tahi Pilat.

Pilat atau Tahi Pilat merupakan sebutan untuk kotoran seperti keputihan yang berada didalam organ intim (vagina) wanita.

Tentunya kata ini sangat kotor untuk diucapkan secara umum, dan termasuk dalam bentuk kata celaan atau hinaan dalam bahasa Palembang.

Maka itu, perlu kehati-hatian saat akan mengucapkannya karena bisa menyebabkan seseorang menjadi tersinggung.

Baca juga: Arti Macak-macak Bahasa Palembang Beserta Contoh Penggunaannya, Kamus Bahasa Palembang

Baca juga: Kamus Bahasa Palembang : Arti Katek atau Dak Katek dan Contoh Penggunaannya

Baca juga: Apa Bahasa Palembang nya Bodoh? Ketahui Kata Bodoh dalam Bahasa Palembang Beserta Contohnya

Berikut Tribunsumsel sajikan Kamus Bahasa Palembang sehari-hari.

A
• Abes (habis)
• Ado (Ada;Tersedia)
• Agam (Suka)
• Anyar (Baru)
• Apo (Apa)
• Awak (Kamu/Anda)
• Asak (Asal)
• Asek (asik)
• Abang (Merah)
• Aguk (Peduli)
• Akor (se iya sekata)
• Ari (Hari)

B
• Bae (Saja)
• Bange (suka tidak mendengar)
• Bangat (Banget)
• Balen (Ulang)
• Balak (Masalah)
• Balek (Pulang)
• Banyu (Air)
• Basa (Basah)
• Bahaso (Bahasa)
• Baseng (Terserah)
• Bebala (Berkelahi)
• Bedesau (Cemas)
• Bengor (Bonyok)
• Belom (Belum)
• Belari (Berlari)
• Belagu (Berlagak)
• Belagak (Ganteng)
• Belago (Berkelahi)
• Bekendak (Ada Maunya)
• Berejo (Berupaya)
• Belanjo (Berbelanja)
• Betedo (Berteduh)
• Beguyur (Berjalan santai)
• Belagak (Ganteng, Cantik)
• Belago (Berkelahi)
• Begawe (Bekerja)
• Belinjangan (Berpacaran)
• Bekiuk (Berbohong)
• Besak (Besar)
• Beruk (Monyet)
• Bejalan (Berjalan)
• Budak (anak)
• Buntang (Bangkai)
• Bunting (Hamil)
• Buyan (Bodoh)
• Bontet (Gemuk)
• Bingen (Zaman dulu)
• Bik Cek (Sapaan untuk Mbak, Tante/Bibi)
• Buyan (Bodoh)
• Bengal (tidak laku yang tidak menurut)
• Bengak (Bodoh)
• Begoco (Bakuhantam)
• Belaki (Telah Memiliki Suami atau Bersuami)
• Bebini (Telah Beristri)

C
• Cak (Seperti)
• Calak (Curang)
• Cagak (Tiang)
• Cacam (waw)
• Caluk (Terasi)
• Caer (Cair)
• Campak (Jatuh)
• Cacam (Ungkapan Kagum)
• Caro (Cara)
• Capong (Capung)
• Cawa (Omong Kosong)
• Cak mano (Bagaimana)
• Cak itu (Seperti itu)
• Campak (Jatuh)
• Cemeke’an (Pelit)
• Celano (Celana)
• Cerito (Cerita)
• Cek (Mbak)
• Ceto (Pasti)
• Cego’an (Cegukan)
• Cepet (Cepat)
• Cerudi’an (Kepo)
• Cerewet (Pelit)
• Cetok (Patuk)
• Ciren (Kelihatan)
• Cindo (Cantik/Bagus)
• Cincang (Potong)
• Cinto (Cinta)
• Cobo (Coba)
• Cugak (Kecewa)
• Cucung (Cucu)

D
• Dalu (Tengah Malam)
• Dalem (dalam)
• Dapet (Dapat)
• Denger (Dengar)
• Dulur (Saudara)
• Dukin (dulu)
• Denget (Sebentar)
• Dewek’an (Sendirian)
• Dendak (Tidak Mau)
• Diem (Diam)
• Disano (Disana)
• Dimano (Dimana)
• Dakdo (tidak)
• Doson (Desa)

Halaman
12

Berita Terkini